Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Karpet Bunga Raksasa di Singapura, Terinspirasi dari Batik

Kompas.com - 27/09/2023, 06:10 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Gardens by the Bay di Singapura tengah menggelar atraksi khusus berupa Flower Carpet (Karpet Bunga) raksasa berukuran 34,2 meter hingga Minggu (1/10/2023). Pengunjung bisa melihatnya tanpa membayar biaya tambahan.

Terletak di bagian Lawn di Supertree Grove, Karpet Bunga yang ukurannya hampir sepanjang pesawat Boeing 737 ini ditampilkan dengan desain yang terinspirasi oleh batik. 

Baca juga:

"Karpet bunga adalah karya seni hortikultura, namun jarang terlihat di daerah tropis karena kondisi cuaca (di daerah tropis) menjadi tantangan tersendiri untuk mewujudkannya," ujar Gardens by the Bay Senior Director of Gardens Operations, Gary Chua, dikutip dari laman resminya, Selasa (26/9/2023).

Chua melanjutkan, para ahli hortikultura di taman tersebut lantas membuat "karpet" tersebut dengan tanaman hidup di dalam pot, selain kelopak bunga yang digunakan di negara-negara beriklim sedang. 

"Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, tanaman dalam pot ini nantinya dapat digunakan kembali untuk karya lanskap lainnya di sekitar Gardens by the Bay," tuturnya.

Sebagai informasi, Karpet Bunga di tempat wisata ini telah terdaftar sebagai karpet bunga terbesar di Negeri Singa oleh Singapore Book of Records.

Baca juga:

Ada Papilionanthe Miss Joaquim, bunga nasional Singapura

Ilustrasi Flower Carpet atau Karpet Bunga di Gardens by the Bay, Singapura.Dok. Gardens by the Bay Ilustrasi Flower Carpet atau Karpet Bunga di Gardens by the Bay, Singapura.

Karpet Bunga ini terdiri dari 100.000 tanaman di dalam pot dan 20.000 bunga potong yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk desain batik. 

Beberapa jenis bunga yang digunakan, antara lain krisan, oxalis, loropetalum, dan marigold. Bunga nasional Singapura yakni Papillionanthe (Vanda) Miss Joaquim menjadi motif utama, ditambah dengan anggrek Spathoglottis Lion of Singapore dan dedaunan.

Sementara itu, bagian kelopak dari Karpet Bunga ini merepresentasikan empat rumpun, seperti lentera, ketupat, lilin diya, dan lonceng. Bagian tersebut dirangkai dengan rangoli, seni tradisional India yang merangkai desain dengan pasir berwarna. 

Baca juga: Mulai 2024, Terbang dari Singapura Tidak Perlu Tunjukkan Paspor

Karpet Bunga ini dirangkai selama lebih dari 200 jam oleh sukarelawan dari beragam grup yaitu Council for Third Age, SG Assist, Heartware Network, and MUIS.

Proses pembuatan Karpet Bunga memiliki tantangan tersendiri lantaran dilakukan di tengah iklim tropis Singapura yang lembap, dengan hujan yang sulit diprediksi. Para ahli hortikultura juga harus memastikan agar semua bunga mekar bersamaan dan dalam jangka waktu yang lebih lama. 

Baca juga: Tiket Pesawat Murah ke Singapura, mulai Rp 400.000-an

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com