Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Aktivitas Wisata di Hutan Mangrove Mentawir IKN, Susur Hutan Naik Perahu

Kompas.com - 05/10/2023, 12:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hutan Mangrove Mentawir merupakan salah satu wisata yang saat ini sedang dipromosikan supaya bisa dikunjungi wisatawan jika sedang mampir ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Lokasinya ada di Desa Wisata Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Hutan Mentawir ini luasnya sekitar 2.300 hektar, dan 300 hektar di antaranya dijadikan sebagai ekowisata," kata Direktur Dina Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Muhsin Palinrungi di Titik Nol Nusantara, Kalimantan Timur, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Hutan Mangrove Mentawir Dekat IKN: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Cara Berkunjung

Jika berangkat dari Balikpapan, butuh waktu sekitar 30 sampai 40 menit perjalanan menggunakan speedboat untuk sampai di lokasi. Sementara jika berangkat dari Titik Nol Nusantara, butuh waktu sekitar satu jam 23 menit menggunakan mobil.

Lamale menyebutkan bahwa kawasan Hutan Mangrobe Mentawir ini terbuka 24 jam untuk wisatawan.

Aktivitas wisata di Hutan Mangrove Mentawir

Bila berkesempatan datang, Lamale menyebutkan ada beberapa aktivitas wisata yang bisa dicoba oleh wisatawan.

1. Memancing

Di kawasan Hutan Mangrove Mentawir terdapat spot memancing ikan yang disediakan untuk wisatawan.

Kawasan wisata Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Kawasan wisata Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).

Spot pemancingan ini berbentuk seperti suatu pondok kayu yang sedikit menjorok ke tengah laut. 

Baca juga: Persebaran Wisatawan di IKN Belum Merata, Lebih Banyak ke Titik Nol Nusantara

Wisatawan yang hendak memancing nantinya akan diantar oleh petugas menggunakan perahu, tarifnya Rp 10.000 per orang.

2. Susur hutan bakau

Luasnya kawasan Hutan Mangrove Mentawir dapat disusuri oleh wisatawan menggunakan perahu.

Kawasan Hutan Mangrove Mentawir, destinasi wisata dekat IKN, Selasa (3/10/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Kawasan Hutan Mangrove Mentawir, destinasi wisata dekat IKN, Selasa (3/10/2023).

Tarif susur hutan ini dibanderol mulai dari Rp 200.000 per perahu dengan kapasitas penumpang sekitar 15 sampai 20 orang.

Selama menyusuri hutan dengan perahu, wisatawan juga berkesempatan melihat fauna di sana.

Baca juga: Berwisata ke IKN Nusantara, Akomodasi Masih Terbatas

Jika susur hutan pada pagi hari, wisatawan dapat melihat penyu sisik, dan pada sore hari bisa melihat bekantan.

3. Lihat kunang-kunang

Mengingat kawasan hutan ini masih alami, maka tidak heran jika habitat kunang-kunang bisa ditemui di sini.

Pemandangan kawasan Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Pemandangan kawasan Hutan Mangrove Mentawir, Selasa (3/10/2023).

"Biasanya orang-orang yang datang ari luar Balikpapan atau dari luar Kalimantan, pada malam hari bisa menonton kunang-kunang," kata Lamale.

4. Belanja oleh-oleh 

Selain menikmati pemandangan mangrove, wisatawan juga bisa menikmati hasil olahan dari buah bakau atau disebut juga dengan buah pidada di Desa Mentawir.

Baca juga:

Kata Lamale, penduduk setempat mengolah buah pidada menjadi beragam produk, seperti sirup, tepung untuk membuat kue, kopi, dan bedak dingin.

Sirup olahan dari buah pidada, buah mangrove di Mentawir, Selasa (3/10/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Sirup olahan dari buah pidada, buah mangrove di Mentawir, Selasa (3/10/2023).

Wisatawan bisa membeli oleh-oleh hasil olahan buah pidada di Sekretariat Pokdarwis Mentawir. Tidak perlu khawatir, petugas nantinya akan mengajak langsung wisatawan ke lokasi jika hendak membelinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com