Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kembangkan Peta Jalan Dekarbonisasi untuk Sektor Pariwisata

Kompas.com - 11/10/2023, 20:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pariwisata Indonesia sangat potensial, meski juga memiliki tantangan yang besar ke depan.

Selain kondisi volatility, uncertainty, complexity, ambiguity (VUCA) yang diakibatkan kondisi politik global, tantangan perubahan iklim adalah kondisi yang harus diwaspadai.

Terdapat tiga permasalahan utama dalam tantangan iklim atau juga yang disebut triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, polusi, dan tantangan keanekaragaman hayati.

"Oleh karena itu, diperlukan tindakan konkret dalam mengatasi triple planetary crisis untuk menjaga keberlanjutan sektor pariwisata di Indonesia," ujar Sandiaga, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: 10 Tempat Wisata di Dunia yang Terancam Hilang akibat Perubahan Iklim

Dokumen peta jalan dekarbonisasi

Untuk itu, Menparekraf Sandiaga menerima Peta Jalan Dekarbonisasi (Decarbonisasi Roadmap) dari United Nations Development Programme (UNDP), sebagai dokumen yang akan menjadi acuan bersama dalam menyusun rencana strategis dalam menjalankan aksi iklim di sektor pariwisata yang lebih ramah lingkungan, rendah emisi, dan mencapai net zero emission.

Dokumen peta jalan dekarbonisasi diserahkan oleh Norimasa Shimomura selaku Kepala Perwakilan UNDP Indonesia di sela agenda Pertemuan ke-5 Tingkat Menteri AIS Forum 2023, Selasa (10/10/2023) di Bali Nusa Dua Conference Center 1, Bali, Selasa (10/10/2023).

"Tujuan dari pengembangan peta jalan ini adalah untuk menyusun rencana strategis yang merinci tujuan dan kegiatan yang dapat dijalankan guna mencapai sektor pariwisata yang rendah karbon."

“Terutama dalam upaya efisiensi penggunaan sumber daya dan menekan jumlah limbah yang dihasilkan dari industri pariwisata," imbuh Menparekraf Sandiaga.

Baca juga: Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Besarnya potensi pariwisata

Ia menjelaskan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi tanah air.

Tahun 2022 tercatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 5,89 juta orang dengan nilai devisa pariwisata mencapai 6,72 miliar dolar AS. Meningkat dari capaian di tahun 2021 sebesar 530,74 juta dolar AS.

“Begitu juga dengan pergerakan wisatawan nusantara pada tahun lalu jumlah pergerakan wisnus menyentuh angka 734,86 juta perjalanan atau meningkat 19,82 persen (YoY) dan 1,76 persen lebih tinggi dibanding kondisi prapandemi Covid-19 atau pada tahun 2019,” kata Sandiaga.

Baca juga: 10 Wisata Dekat Sirkuit Mandalika, Bisa Mampir Saat Nonton MotoGP 2023

Angka-angka positif ini juga sejalan dengan pencapaian lainnya di sektor parekraf, yakni indeks pembangunan pariwisata Indonesia naik 12 peringkat ke posisi 32 dunia.

“Mengungguli Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina,” tuturnya.

Lingkup peta jalan dekarbonisasi

Menparekraf mengatakan, lingkup peta jalan ini berfokus pada tiga subsektor utama pariwisata. Ketiganya adalah akomodasi (hotel berbintang), atraksi wisata, serta tour and travel.

“Pemilihan tiga subsektor tersebut berdasarkan identifikasi bahwa ketiganya merupakan penghasil emisi terbesar di sektor pariwisata,” kata Sandiaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com