Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Makam Lawas yang Muncul di Waduk Gajah Mungkur Saat Mengering

Kompas.com - 15/10/2023, 20:08 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.comWaduk Gajah Mungkur bisa dibilang merupakan salah satu ikon Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Waduk dengan luas genangan air mencapai 8.800 hektar (saat musim hujan) ini berada di selatan pusat Kabupaten Wonogiri dan memanjang hingga Kecamatan Eromoko dan Baturetno.

Menariknya saat musim kemarau dan debit air berkurang, peninggalan permukiman masa lalu di dasar waduk ini akan terlihat.

Baca juga: Makam Lawas Muncul di Waduk Gajah Mungkur yang Mengering, Ada dari Tahun 1956

Sebagai info, proses pembangunan waduk ini harus menenggelamkan 51 desa dan memindahkan sekitar 13.000 kepala keluarga.

Kompas.com sempat menyaksikan sendiri sisa permukiman masa lalu itu saat mengunjungi wilayah yang sebelumnya merupakan dasar waduk pada musim hujan, tepatnya di Kecamatan Wuryantoro.

Peninggalan sumur di dasar Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang muncul lagi saat surut, Sabtu (7/10/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Peninggalan sumur di dasar Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang muncul lagi saat surut, Sabtu (7/10/2023).

Setibanya di sana, Kompas.com bisa menyaksikan secara langsung peninggalan masa lalu, mulai dari bekas sumur lawas, fondasi rumah, jembatan, hingga makam.

Semua itu masih bisa disaksikan, meski hampir selalu terendam air waduk selama musim hujan.

Baca juga: Selain Makam Lawas, Jejak Permukiman Ini juga Terlihat di Waduk Gajah Mungkur yang Surut

Bahkan, jembatan lawas yang dulunya merupakan jalan utama Wonogiri-Pracimantoro, masih bisa dilalui sepeda motor.

Jembatan ini dulunya merupakan bagian jalan utama Wonogiri-Pracimantoro yang terendam air Waduk Gajah Mungkur saat musim hujan, Sabtu (7/10/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan ini dulunya merupakan bagian jalan utama Wonogiri-Pracimantoro yang terendam air Waduk Gajah Mungkur saat musim hujan, Sabtu (7/10/2023).

Rute ke makam lawas di Waduk Gajah Mungkur

Jika ingin melihat peninggalan masa lalu tersebut, segera berangkat saat musim hujan masih belum tiba.

Saat puncak musim hujan, air waduk akan kembali menenggelamkannya, sehingga kamu harus menunggu musim kemarau tahun depan.

Baca juga: Waduk Gajah Mungkur Surut, Makam Hingga Jembatan Lawas Muncul Kembali

Rute dari pusat Kabupaten Wonogiri adalah, ikuti jalan utama ke Kecamatan Pracimantoro. Terus lurus sampai pusat Kecamatan Wuryantoro.

Nantinya, akan ada pertigaan ke kiri saat sampai Pasar Wuryantoro. Belok kiri tinggalkan jalan utama.

Terus lurus sampai ujung jalan aspal memasuki jalan yang kondisinya buruk. Jalan ini biasanya tergenang air saat musim hujan.

Nantinya, akan ada jembatan yang dulu merupakan jalan utama Wonogiri-Pracimantoro sebelum ada Waduk Gajah Mungkur.

Baca juga: Lokasi Stasiun yang Disinggahi KA Batara Kresna Jurusan Solo-Wonogiri

Usai menyeberangi jembatan, peninggalan seperti sumur dan bekas fondasi rumah sudah bisa ditemukan.

Jika ingin ke makam, rutenya adalah susuri jalan ke arah timur yang ada di tengah persawahan.

Makam lawas di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang muncul kembali saat kemarau, Sabtu (7/10/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Makam lawas di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang muncul kembali saat kemarau, Sabtu (7/10/2023).

Terus lurus sampai ujung areal persawahan, lalu belok kiri. Nantinya akan ada bekas permakaman dengan batu nisan yang berserakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com