Wisatawan juga bisa mengajak anak-anak menikmati suasana Yogyakarta di Titik Nol Kilometer. Aktivitas wisata di kawasan Titik Nol Kilometer tidak dipungut biaya alias gratis.
Kawasan ini dikelilingi dengan tempat bersejarah yang dapat dikunjungi secara cuma-cuma. Anak-anak bisa belajar sejarah di Monumen Serangan Umum 1 Maret. gedung BNI, serta Bank Indonesia yang berada di kawasan wisata ini.
Titik nol kilometer Yogyakarta berada di persimpangan yang mempertemukan empat ruas jalan, yaitu Jalan KH. Ahmad Dahlan dari sisi barat, Jalan Margo Mulyo dari sisi utara, Jalan Panembahan Senopati dari sisi timur, dan Jalan Pangurakan dari sisi selatan.
Baca juga:
Masih berada di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, wisatawan bisa mengajak anak-anak untuk mengunjungi Istana Kepresidenan Gedung Agung. Salah satu Istana Kepresidenan RI ini, merupakan bangunan sarat nilai sejarah, karena menjadi saksi berbagai peristiwa penting di Yogyakarta.
Gedung Agung selesai dibangun pada 1832. Gedung tersebut dipakai sebagai tempat tinggal para residen dan Gubernur Belanda di Yogyakarta. Bangunan ini sempat rusak berat pada saat terjadi gempa bumi besar pada 1867.
Dari 1946 hingga 1949, gedung ini menjadi tempat kediaman resmi Presiden Soekarno, saat Kota Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia. Wisatawan bisa masuk ke area Istana Kepresidenan Gedung Agung secara gratis, namun harus reservasi dulu karena kuotanya terbatas.
Anak-anak dapat berkenalan dengan permainan tradisional di Kampung Dolanan Pandes. Lokasinya berada di Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Beraneka ragam mainan tersebut antara lain othok-othok, wayang kertas, angkrek, kitiran, hingga manukan. Pengunjung yang ingen sekadar mengenalkan permainan tradisional di Kampung Dolanan Pandes tidak dipungut biaya.
Namun, pengunjung juga bisa membeli sejumlah mainan tradisional tersebut, dengan harga yang berbeda-beda.
Desa Wisata Kasongan adalah sentra kerajinan gerabah yang sudah kondang sampai mancanegara, seperti dilansir dari laman Indonesia Travel. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota, tepatnya di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan.
Orangtua bisa memperlihatkan kepada anak-anak beragam hasil kerajinan dari gerabah, seperti kendi, guci, pot, perabotan rumah tangga, patung, dan lainnya yang dipamerkan di depan rumah-rumah penduduk.
Jika hanya melihat beragam kerajinan tersebut, wisatawan tidak dipungut biaya alias gratis. Selain itu, Desa Wisata Kasongan juga menyediakan paket edukasi gerabah bagi pengunjung.
Belakangan selain gerabah, di Kasongan juga mulai dikembangkan produk kerajinan dari material selain tanah liat seperti batok kelapa, bambu, rotan, kayu, batu, dan lain-lain. Jenisnya tak kalah beragam, berupa perabotan rumah tangga, karpet, hiasan, furnitur, tas, keranjang, dan pernak-pernik lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.