Spot snorkeling pertama adalah Nest Underwater Statue. Terdapat patung bawah laut yang melingkar. Wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang patung tersebut.
Namun, kondisi saat itu sangat ramai pengunjung. Spot yang tidak luas dan banyak rombongan membuat suasana tidak kondusif untuk berfoto. Terlebih, wisatawan harus menahan napas dan bisa menyelam untuk menjangkau patung.
Baca juga: Cara Ikut Open Trip Snorkeling di Gili Trawangan, Bisa Seorang Diri
Apabila ingin menikmati spot Nest Underwater Statue saat sepi, wisatawan bisa memesan private trip.
Spot selanjutnya adalah Turtle Point. Sesuai namanya, wisatawan akan bisa menemukan penyu di sini.
Dengan mengikuti arahan pemandu, akhirnya untuk pertama kali Kompas.com menyaksikan penyu yang berenang bebas di lautan. Ia seolah melayang dengan anggun di lautan.
Wisatawan tidak boleh menyentuh penyu itu dan hanya bisa memandang atau mendokumentasikannya.
Baca juga: Snorkeling di Gili Trawangan Bisa Tanpa Nginap, Begini Caranya
Sayangnya, penyu itu akhirnya menyelam ke laut dalam. Wisatawan selanjutnya bisa menikmati keindahan koral dengan aneka warna.
Titik selanjutnya yang dituju bukanlah spot snorkeling, melainkan Gili Meno. Wisatawan bisa beristirahat dan makan di sini. Namun, mereka harus membeli sendiri.
Para turis asing terlihat memesan makanan dan minuman di salah satu restoran. Namun, harganya termasuk mahal, sehingga Kompas.com hanya duduk dan tiduran di pantai.
Baca juga: Itenarary 3 hari 2 malam di Lombok dan Gili Trawangan, Gowes di Desa
Untunglah sebelum berangkat snorkeling, Kompas.com sudah menyiapkan bekal berupa roti dan air mineral, sehingga bisa untuk mengganjal perut.