Selain program desa wisata, Kemenparekraf berkolaborasi dengan platform Jejakin guna menghadirkan Carbon Footprint Calculator, program untuk memonitor produksi carbon footprint (jejak karbon) atas aktivitas pariwisata di Indonesia.
Selain itu, di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), pmerintah berupaya mengimplementasikan program Blue Green Circular Economy.
"Terdapat tiga program utama dalam program tersebut yakni penerapan instrumen ekonomi lingkungan hidup melalui dana terumbu karang, penggunaan kendaraan listrik pada destinasi wisata, dan pengelolaan sampah berkelanjutan," jelas Sandiaga.
"Ini menunjukkan fokus kami untuk investasi pariwisata berkelanjutan," sambungnya.
Baca juga:
Selain investasi di bidang infrastruktur, Menparekraf menyebut, investasi pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga harus jadi perhatian utama. Hal ini juga sejalan dengan kerangka investasi sektor pariwisata UNWTO.
Selama ini, katanya, sekitar 60 persen investasi di bidang pariwisata diarahkan ke bidang infrastruktur.
Ke depannya, Sandiaga menilai perlu lebih banyak investasi yang dilakukan pada manusia untuk memastikan tenaga kerja yang tepat dan resilient (ulet), serta bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk sektor pariwisata.
"Kita tidak bisa berkelanjutan jika kita tidak memiliki cukup banyak manusia yang kompeten. Kita jangan hanya membangun fisik tapi kita harus fokus juga kepada sumber daya manusia,"pungkasnya.
Baca juga: Sandiaga Targetkan 1,1 Juta Lapangan Kerja di Sektor Parekraf Tahun 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.