Saat berkunjung ke MuseumKu Gerabah, sebaiknya jangan lewatkan pengalaman mengikuti workshop membuat gerabah. Wisatawan bisa belajar membuat gerabah secara langsung dari perajin asal Desa Wisata Kasongan yang terkenal sebagai sentra gerabah.
Tersedia tiga paket workshop pembuatan gerabah di MuseumKu Gerabah, sebagai berikut:
Tarif paket pelatihan ini dibanderol Rp 100.000 per orang, dengan minimal peserta 20 orang. Paket tersebut sudah meliputi, demo putar, teknik pewarnaan gerabah, makan siang, dan hasil karya dibawa pulang.
Tarif paket pelatihan ini dibanderol Rp 150.000 per orang, dengan minimal peserta 20 orang. Paket tersebut sudah meliputi, demo putar, pembuatan gerabah (teknik cetak), makan siang, dan hasil karya dibawa pulang.
Tarif paket pelatihan ini dibanderol Rp 150.000 per orang, dengan minimal peserta dua orang. Paket tersebut sudah meliputi, demo putar, pembuatan gerabah (teknik putar), makan siang, dan hasil karya dibawa pulang.
Saat berkunjung ke MuseumKu Gerabah, kenakan baju terbaik yang kamu miliki, ya. Sebab, banyak spot foto Instagramable di MuseumKu Gerabah.
Setiap sudut di museum ini dibangun dengan nilai seni yang tinggi. Maklum saja, sebab bangunan MuseumKu Gerabah dirancang langsung oleh mendiang Timbul Raharjo yang merupakan seorang seniman profesional.
Tidak hanya estetis, bangunan di MuseumKu Gerabah memiliki makna yang berkaitan dengan sejarah gerabah dan Desa Wisata Kasongan.
Misalnya, wisatawan dapat melihat bongkahan gerabah berbentuk bulat yang ditempel memenuhi dinding bangunan utama. Bongkahan gerabah tersebut dikenal sebagai kreweng dalam bahasa Jawa.
Saat memasuki area MuseumKu Gerabah, pengunjung juga bisa menjumpai bangunan unik berbentuk bulat. Ternyata, bangunan ini merepresentasikan kendi atau tempat menyimpan air minum yang terbuat dari tanah liat.
Wisatawan disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi saat berkunjung ke MuseumKu Gerabah. Pasalnya, belum tersedia angkutan umum ke lokasi museum.
Jangan khawatir, sebab MuseumKu Gerabah memiliki area parkir luas di depan museum. Bahkan, area parkir tersebut mampu menampung bus untuk rombongan.
Baca juga: