Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Si Pitung, Jejak Sang Legenda Betawi di Marunda

Kompas.com - 23/12/2023, 14:32 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Kokoh bertahan hingga kini, walau rentan terdampak banjir rob

Rumah Si Pitung didirikan sekitar tahun 1880. Selanjutnya kira-kira pada tahun 1970, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin waktu itu mencari bangunan tua yang bisa dijadikan cagar budaya. Salah satu yang ia temukan adalah Rumah Si Pitung.

"Rumah ini waktu itu masih ditempati sama ahli warisnya Bapak Haji Safiuddin. Namanya Bapak Haji Matsani," tutur Tama. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lalu meminta izin membeli rumah ini guna dijadikan cagar budaya. Upaya tersebut disambut baik oleh Haji Matsani. 

Kemudian Pemerintah Provinsi DKI mencari tahu sejarah rumah ini. Menurut informasi para sesepuh sekitar yang masih hidup pada waktu itu, rumah ini menjadi tempat bersembunyi Pitung. 

"Akhirnya rumah ini dikasih nama Rumah Si Pitung untuk daya tarik pengunjung," katanya.

Di balik sejarahnya yang panjang, bangunan Rumah Si Pitung rentan terkena banjir rob. 

Baca juga: Awal Mula Lebaran Betawi, Momen Silaturahmi Saat Bulan Syawal

"Kalau banjir rob, enggak jelas (kapan terjadinya). Tiba-tiba di sana (empang di depan Rumah Si Pitung) naik (airnya), naik saja (airnya). Lagi enggak ada angin, enggak ada hujan, tiba-tiba naik sampai depan. Motor enggak bisa lewat," terangnya.

Rumah Si Pitung pun sempat direnovasi dan baru dibuka pada awal Desember 2023 lalu. Lapisan ubin di bagian bawah rumah ditinggikan agar tidak terkena banjir. 

Sebagai informasi, Rumah Si Pitung beralamat di Jalan Kampung Marunda Pulo, 2, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Jaraknya sekitar 11,4 kilometer dari Stasiun Tanjung Priok.

Tempat ini buka setiap hari kecuali hari Senin, dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Harga tiket masuknya mulai Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa, mulai Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan mulai Rp 2.000 untuk anak.

Baca juga: Kapan Lebaran Betawi Dirayakan? Ini Penjelasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com