Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Erupsi Marapi, 4 Gunung di Sumatera Barat Tutup Sementara

Kompas.com - 24/12/2023, 19:07 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imbas Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) menutup sementara empat gunung lainnya di Sumatera Barat untuk wisata pendakian.

Penutupan empat gunung ini terhitung sejak Senin (18/12/2023) sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Empat gunung yang dimaksud yakni Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, dan Gunung Sago.

BKSDA Sumatera Barat menyatakan bahwa semua kawasan gunung yang berada di bawah pengelolaan BKSDA, yaitu Marapi, Singgalang, Tandikek, dan Sago ditutup untuk tujuan wisata dan pendakian sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi Bikin Minat Mendaki ke Gunung Dempo Ikut Turun

Hal itu disampaikan oleh Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto melalui pengumuman resmi nomor PG.2260/K.9/TU/KSA/12/2023 dan telah Kompas.com konfirmasi, Sabtu (23/12/2023).

Di dalam pengumuman tersebut disampaikan bahwa penutupan gunung ini dilakukan karena mempertimbangkan dampak risiko aktifitas vulkanik yang ditimbulkan dari peristiwa erupsi Marapi.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Serta, mempertimbangkan aktivitas pendaki gunung yang cenderung ramai mendekati akhir 2023/2024.

"Penutupan ketiga gunung lainnya (di luar Marapi), selain mengantisipasi kejadian serupa terulang, tetapi juga untuk pemulihan ekosistem alami gunung tersebut," kata Kepala Sub bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar Dian Indriati kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

Alasan tiga gunung lainnya ditutup

Dian menyampaikan bahwa tiga gunung lainnya, yakni Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, dan Gunung Sago belum menerapkan pengelolaan pendakian serupa pengelolaan di Marapi.

Pengelolaan yang dimaksud dalam hal ini yaitu mulai dari digitalisasi pemesanan tiket, pembatasan kuota, hingga pemasangan rambu-rambu larangan.

Panorama Gunung Singgalang di Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (19/2/2012). Daerah ini merupakan salah satu lokasi di Sumatera Barat yang dilalui Sesar Sumatera. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Panorama Gunung Singgalang di Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (19/2/2012). Daerah ini merupakan salah satu lokasi di Sumatera Barat yang dilalui Sesar Sumatera.

"Tragedi Marapi menjadi pelajaran berharga dalam hal kerapian pengelolaan wisata pendakian. Mulai dari sistem pemesanan secara online, verifikasi data, mekanisme perlindungan asuransi, pembatasan kuota pengunjung, dan waktu pendakian," katanya.

Tidak ketinggalan aspek pemasangan rambu larangan dan papan petunjuk. Penerapan semua mekanisme tersebut, tambahnya, tentu dapat membuat akuntabilitas BKSDA selaku pengelola kawasan menjadi dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Bandara Minangkabau Tidak Terdampak Erupsi Gunung Marapi

Dian menambahkan, dari empat gunung yang ditutup tersebut, hanya Gunung Sago yang tergolong sebagai gunung tidak aktif. Sementara itu tiga gunung lainnya masih aktif.

Meskipun demikian, Dian mengatakan bahwa Sumatera Barat ialah jalur cincin api. Hal inilah yang patut diwaspadai, serta tidak boleh diabaikan meskipun gunung tersebut berstatus hibernasi.

"Kewaspadaan kita harus lebih ditingkatkan, dan tidak boleh mengabaikan status hibernasi gunung, sehingga kejadian Marapi tidak terulang," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com