Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Kompas.com - 06/12/2023, 10:52 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Marapi ialah gunung berapi aktif yang secara administrasi masuk ke dalam dua wilayah di Sumatera Barat, yaitu di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

"Gunung Marapi ini salah satu gunung aktif di Pulau Sumatera selain Gunung Sinabung dan Gunung Kerinci," David Ditama, salah satu penyedia jasa pemandu pendakian gunung di Sumatera Barat bernama Algumara kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/12/2023).

Baca juga: 4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

David menjelaskan bahwa secara resmi ada tiga jalur pendakian di Gunung Marapi, yaitu jalur Batu Palano, jalur Koto Baru, dan jalur Aia Angek.

Namun, selain itu ada pula satu jalur tambahan yang kerap dilalui oleh pendaki, namanya jalur Pariangan.

Mengingat tidak semua jalur punya kawasan yang cukup landai, maka kawasan untuk berkemah di jalur Marapi pun termasuk terbatas.

Terutama, bagi pendaki yang mengambil jalur terjal seperti jalur Aia Angek.

Lalu, jika hendak mendaki Gunung Marapi, dimana lokasi berkemah pada pendaki?

Lokasi berkemah di Gunung Marapi

Menurut penjelasan David, area berkemah di jalur pendakian Gunung Marapi banyak ditemui jika mengambil jalur Koto Baru dan jalur Batu Palano.

"Area berkemah banyak di jalur Koto Baru dan Batu Palano, karena di sana banyak daerah landai. Jadi untuk pemula, kalau mereka penat, mereka bisa mendirikan tenda, kita sarankan memilih jalur itu," katanya.

Baca juga: 5 Perbedaan Gunung Marapi dan Merapi, Jangan Salah 

Sementara di jalur Aia Angek, hanya ada dua lokasi berkemah, yakni di pos registrasi dan di kawasan dekat sungai.

Setelah itu, kata David, pendaki tidak akan menjumpai lahan berkemah hingga sampai ke puncak.

"Di Marapi itu ada peringatan sebenarnya. Di cadas (titik kawasan jalur pendakian) sudah pasang plang dilarang mendekati kawah radius tiga kilometer," katanya.

Ia melanjutkan, setibanya di cadas, pendaki sudah bisa beristirahat dan melihat pemandangan dari ketinggian.

Namun sayangnya, tambah David, sebagian pendaki Gunung Marapi kerap melewati jalur dan tetap melanjutkan perjalanan menuju puncak Marapi.

"Di puncak Marapi ada bekas kawah, namanya Kawah Tuo. Di sana ada lahan datar yang luasnya sekitar tiga kali lapangan bola. Lahan tersebut merupakan kawah yang telah tertutup abu sekian lama, tanahnya halus, biasanya pendaki mendirikan tenda di situ," katanya.

Baca juga: Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com