Meski baru diresmikan pada awal Agustus 2020, objek wisata di Desa Tegalrejo, Kecamatan Kelumpang Hilir tersebut menjadi destinasi favorit masyarakat lokal.
“Daya tarik Goa Lowo selain stalaktit dan stalagmit adalah outbound untuk anak-anak dan dewasa, kolam renang, spot foto, kebun buah, lapangan voli, gazebo, hingga kuliner khas masyarakat Tegalrejo,” ujar Plt Kadispora Kabupaten Kotabaru Risa Ahyani.
Objek wisata tersebut, lanjut dia, sangat ramah untuk wisata keluarga karena memiliki area luas dan kebersihan sekitar lokasi pun selalu dijaga.
Baca juga: Goa Lowo, Potensi yang Terabaikan
Begitu pula akses menuju Goa Lowo akan semakin membuat wisatawan nyaman karena sudah dibangun infrastruktur berupa pengaspalan jalan.
“Perbaikan atau pengembangan infrastruktur di sekitar Goa Lowo masih sangat banyak yang perlu dikembangkan, yaitu jogging track, kolam pemancingan, menara pandang, dan lain-lain,” imbuh Risa.
Selain fasilitas, ia mengatakan bahwa pihaknya juga mengutamakan keamanan dan keselamatan wisatawan.
Hal tersebut dilakukan dengan memasang rambu-rambu peringatan di setiap sudut-sudut yang dianggap rawan atau ekstrem.
“Pengelola selalu mendampingi saat pengunjung menjelajah ke tempat-tempat yang ekstrem, memberi imbauan lewat lisan atau pengeras suara untuk menjaga keamanan, mengecek atau membersihkan semua tempat wisata,” jelas Risa.
Baca juga: 60 Persen Wisatawan Cari Kuliner di Tempat Wisata Saat Libur Nataru
Selain itu, lanjut dia, pengelola wisata mewajibkan pengunjung memakai alat pelindung diri saat menaiki wahana, selalu tersedia transportasi di sekitar lokasi wisata, dan pengelola juga bekerja sama dengan pihak asuransi.
Tak hanya keamanan pengunjung, pengelola juga melakukan konservasi atau pelestarian alam di sekitar Goa Lowo untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.
“Di dalam Goa Lowo, ada satu goa yang tidak boleh dimasuki pengunjung umum. Hanya mahasiswa atau peneliti yang boleh memasukinya karena sebagai tempat tinggal kelelawar sebagai ciri khas Goa Lowo (kelelawar),” jelas Risa.
Selain itu, lanjut dia, pengelola juga bekerja sama dengan berbagai pihak dan akademisi yang berkompeten untuk meminta masukan guna menjaga kelestarian alam sekitar Goa Lowo.
Di samping itu, Risa mengaku bahwa mobilitas pengunjung di Goa Lowo turut memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pelaku Kegiatan Ekonomi Masyarakat Terbagi dalam Rumah Tangga Apa?
“Banyak pengunjung membelanjakan uangnya ke masyarakat melalui para pedagang, warung di sekitar Goa Lowo. (Terlebih) adanya Festival Goa Lowo sangat berdampak langsung untuk peningkatan wisatawan dan masyarakat terutama dari luar kecamatan bahkan kabupaten,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.