Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Manjakan Netra dengan Wisata Alam di Kotabaru, dari Teluk Tamiang hingga Goa Lowo

Kompas.com - 28/12/2023, 08:00 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Meski baru diresmikan pada awal Agustus 2020, objek wisata di Desa Tegalrejo, Kecamatan Kelumpang Hilir tersebut menjadi destinasi favorit masyarakat lokal.

“Daya tarik Goa Lowo selain stalaktit dan stalagmit adalah outbound untuk anak-anak dan dewasa, kolam renang, spot foto, kebun buah, lapangan voli, gazebo, hingga kuliner khas masyarakat Tegalrejo,” ujar Plt Kadispora Kabupaten Kotabaru Risa Ahyani.

Objek wisata tersebut, lanjut dia, sangat ramah untuk wisata keluarga karena memiliki area luas dan kebersihan sekitar lokasi pun selalu dijaga.

Baca juga: Goa Lowo, Potensi yang Terabaikan

Begitu pula akses menuju Goa Lowo akan semakin membuat wisatawan nyaman karena sudah dibangun infrastruktur berupa pengaspalan jalan.

“Perbaikan atau pengembangan infrastruktur di sekitar Goa Lowo masih sangat banyak yang perlu dikembangkan, yaitu jogging track, kolam pemancingan, menara pandang, dan lain-lain,” imbuh Risa.

Selain fasilitas, ia mengatakan bahwa pihaknya juga mengutamakan keamanan dan keselamatan wisatawan.

Hal tersebut dilakukan dengan memasang rambu-rambu peringatan di setiap sudut-sudut yang dianggap rawan atau ekstrem.

“Pengelola selalu mendampingi saat pengunjung menjelajah ke tempat-tempat yang ekstrem, memberi imbauan lewat lisan atau pengeras suara untuk menjaga keamanan, mengecek atau membersihkan semua tempat wisata,” jelas Risa.

Baca juga: 60 Persen Wisatawan Cari Kuliner di Tempat Wisata Saat Libur Nataru

Selain itu, lanjut dia, pengelola wisata mewajibkan pengunjung memakai alat pelindung diri saat menaiki wahana, selalu tersedia transportasi di sekitar lokasi wisata, dan pengelola juga bekerja sama dengan pihak asuransi.

Tak hanya keamanan pengunjung, pengelola juga melakukan konservasi atau pelestarian alam di sekitar Goa Lowo untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.

“Di dalam Goa Lowo, ada satu goa yang tidak boleh dimasuki pengunjung umum. Hanya mahasiswa atau peneliti yang boleh memasukinya karena sebagai tempat tinggal kelelawar sebagai ciri khas Goa Lowo (kelelawar),” jelas Risa.

Selain itu, lanjut dia, pengelola juga bekerja sama dengan berbagai pihak dan akademisi yang berkompeten untuk meminta masukan guna menjaga kelestarian alam sekitar Goa Lowo.

Di samping itu, Risa mengaku bahwa mobilitas pengunjung di Goa Lowo turut memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pelaku Kegiatan Ekonomi Masyarakat Terbagi dalam Rumah Tangga Apa?

“Banyak pengunjung membelanjakan uangnya ke masyarakat melalui para pedagang, warung di sekitar Goa Lowo. (Terlebih) adanya Festival Goa Lowo sangat berdampak langsung untuk peningkatan wisatawan dan masyarakat terutama dari luar kecamatan bahkan kabupaten,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com