Rumah Si Pitung berada di tepi perairan Teluk Jakarta. Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Jumat (22/12/2023), tempat wisata ini dikelilingi permukiman warga dengan pemancingan di depannya.
Sementara itu, di belakang Rumah Si Pitung adalah bengkel kapal. Tak ayal, suara mesin gerinda dan hantaman palu pun selalu terdengar ketika mengunjungi tempat wisata ini.
Rumah Si Pitung sempat menjalani revitalisasi dan baru dibuka pada awal Desember 2023 lalu. Kondisinya cukup terawat, bahkan lantainya yang berupa papan-papan kayu pun masih kokoh.
Bangunan Rumah Si Pitung cukup unik. Wujudnya yang berupa rumah panggung memungkinkan pengunjung untuk berjalan-jalan di bagian bawah rumah.
Sisi kanan dan kirinya terdapat jendela dengan terali kayu. Wisatawan umumnya berfoto di balik jendela tersebut.
Baca juga: 6 Tips Wisata ke Rumah Si Pitung, Jaga Adab dan Bawa Uang Tunai
Sebelum menaiki tangga menuju bagian dalam rumah, pengunjung diimbau melepas sandalnya terlebih dahulu. Ini yang membedakan Rumah Si Pitung dengan museum lainnya.
"Rumah ini dulunya sempat dijadikan untuk tempat belajar ngaji. Walaupun rumah ini sudah dibeli (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta), kalau bisa adabnya dijaga," tutur Tama.
Di ujung tangga, Kompas.com melihat area teras, lengkap dengan meja dan tempat duduk keluarga Betawi dari kayu dan rotan. Di sampingnya ada pintu bercat merah dengan ukiran.
Barang-barang yang ada di rumah ini, lanjut Tama, merupakan sumbangan dari budayawan Betawi, Ridwan Saidi.
Memasuki bagian dalamnya, terdapat meja dan kursi, lalu lorong menuju kamar dan area belakang. Kamar dengan ranjang dan meja rias inilah yang diberi pembatas agar tidak dimasuki pengunjung.
Tama menyampaikan, pengunjung tidak boleh masuk demi menjaga kelestarian furnitur di kamar itu.
Adapun salah satu area favorit Kompas.com adalah teras belakang Rumah Si Pitung. Teras ini menghadap pemancingan sehingga udaranya lebih sejuk.
Kunjungan ke Rumah Si Pitung memberi pengetahuan tersendiri soal sang legenda Betawi. Terlepas dari percaya atau tidaknya soal Pitung, tempat wisata ini wajib dikunjungi jika ingin mengetahui soal masyarakat Betawi dari sisi yang berbeda.
Baca juga: Taman Benyamin Sueb, Mengenang Seniman Legendaris Betawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.