Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Kunjungan ke Sekupang Batam, Sandiaga Uno: Kawasannya Prospektif untuk Investasi dan Wisata Kreatif

Kompas.com - 30/03/2024, 21:28 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahudin Uno, mengunjungi Sekupang, Kota Batam, Sabtu (30/3/2024).

Kunjungan Menparekraf tersebut ditujukan untuk meninjau langsung potensi investasi dan pengembangan pariwisata kreatif di kawasan tersebut.

Sebagai informasi, Sekupang yang merupakan bagian integral dari Kota Batam tengah dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan. Kawasan ini menawarkan potensi investasi yang menarik bagi para pelaku bisnis.

Kunjungan ke Sekupang, dilakukan Sandiaga tepatnya di Vila Harimau yang berada di proyek resort city development Serenity Central City. Proyek ini dikembangkan Central Group.

Di sana, Sandiaga Uno didampingi jajaran petinggi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Guntur Sakti, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata.

Ada pula Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Gustian Riau, Kepala Dinas Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah Kota Batam Dahlina Nopilawati, dan Chief Executive Officer Central Group Princip Muljadi beserta para BOD Central Group.

Dalam kunjungannya, Menparekraf mengaku terkesima akan pengembangan proyek Serenity Central City.

Pihaknya bahkan mendorong Central Group sebagai pengembang pionir di Kota Batam untuk melakukan peningkatan agar kawasan Sekupang bisa dilengkapi fasilitas pariwisata, seperti luxury villa dan resort residence.

Menparekraf mengaku terkesima akan pengembangan proyek Serenity Central City.Dok Central Group Menparekraf mengaku terkesima akan pengembangan proyek Serenity Central City.

“Hari ini kami meninjau langsung bagaimana Kota Batam memiliki daya tarik wisata alam dan budaya. Dengan pemandangan yang sangat luar biasa, Serenity Central City ternyata menjadikan Batam semakin terkenal sebagai kawasan wisata, bisnis, MICE, dan pusat perbelanjaan,” ujar Sandiaga dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya mengarahkan Serenity Central City menjadi mitra untuk meningkatkan daya tarik Kota Batam sehingga mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

“Saya meyakini dengan kolaborasi bersama pemerintah pusat dan daerah, maka development proyek ini akan mendukung program pariwisata kita yang berkualitas dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Perlu diketahui, Serenity Central City dirancang dengan mengusung delapan harmoni yakni Sustainable Development, Green Neighborhood, Integrated Transportation, World Class Hospitality, Wellness Special Economic Zone, Eco Tourism, International Event Venue, dan High Investment Area.

“Saya titip agar aspek green tourism, green development, sustainability, dan quality ini menjadi fokus utama dari proyek. Untuk itu, mitra swasta yang ingin berkontribusi di bidang investasi, infrastruktur, dan pariwisata, dapat membantu pemerintah dalam pengembangan destinasi baru di Kepulauan Riau, tepatnya di daerah Sekupang,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Kemenparekraf berkomitmen untuk mendukung pengembangan Sekupang sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang unggul.

Dukungan infrastruktur, regulasi yang kondusif, serta promosi pariwisata yang intensif akan menjadi prioritas dalam mengembangkan potensi Sekupang.

Chief Executive Officer Central Group, Princip Muljadi, dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih kepada Menparekraf Sandiaga Uno atas kesediaannya berkunjung ke Serenity Central City.

Sebagai informasi, proyek tersebut dilengkapi fasilitas bertaraf internasional serta berdekatan dengan lapangan golf, termasuk infinity pool sepanjang 184 meter yang mana lebih panjang dari Marina Bay Sands Singapore.

“Tadi saya mendengar dari Pak Menteri (yang) mengatakan proyek ini adalah million dollar view. Kami kembangkan Serenity Central City dengan konsep villa and resort dan nature living in harmony. Kami sangat percaya bahwa residensial apabila disertai dengan tourism, maka perlu berfokus pada alam dan ini didukung dengan keindahan Sekupang,” ujar Princip.

Central Group menyebut harapannya bahwa seluruh hotel dan vila yang ada di proyek tersebut akan rampung pada 2026. Maka dari itu, dalam dua tahun mendatang, para wisatawan lokal dan mancanegara akan memiliki tujuan wisata baru yang menarik.

“Dengan semua support dari berbagai pihak, berbagai insentif dan kemudahan, maka Sekupang akan menjadi destinasi yang prospektif untuk pengembangan berbagai sektor ekonomi, terutama dalam industri pariwisata kreatif. Lalu berkaca pada kemajuan infrastrukturnya, maka (ada) peluang investasi sangat besar di sini,” jelas Princip.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com