Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna 4 Warna Paspor di Dunia, Apa Saja?

Kompas.com - 01/04/2024, 09:33 WIB
Alma Erin Mentari

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia akan mengganti warna paspor pada 17 Agustus 2024 nanti. Disampaikan oleh Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim, adanya perubahan warna paspor ini, salah satunya untuk mengurangi risiko pemalsuan dan sebagai bentuk upaya Indonesia setara dengan negara lainnya.

Lantas, ada warna paspor apa saja yang biasa digunakan oleh negara-negara di dunia? Dilansir dari laman Business Insider simak penjelasannya berikut ini.

Menurut Hrant Bogossian, Wakil Presiden Pemasaran di Penasihat Keuangan Arton Capital yang mengelola data paspor interaktif Passport Index. Umumnya, ada sekitar empat warna paspor yang biasa digunakan di dunia.

Ada hijau, merah, biru, dan hitam. Dibalik dari pemilihan atau penggunaan warna paspor di setiap negara ada fakta atau alasan tertentu.

Baca juga:

Proses menentukan warna paspor

Masih dalam laman Business Insider yang sama, ada banyak pertimbangan untuk menentukan warna paspor di suatu negara.

Menurut Bogossian negara-negara anggota Uni Eropa memilih warna merah anggur, sementara negara-negara Caricom memilih paspor biru.

Caricom, yang merupakan singkatan dari Komunitas Karibia, mencakup 15 negara Karibia dan wilayah dependensinya.

Selain itu, alasan geografis dan politik juga menjadi pertimbangan di balik pemilihan warna-warna tertentu.

"Beberapa orang berpendapat bahwa warna merah anggur dipilih karena sejarah komunis di masa lalu," ujar Boghossian. Dia juga menambahkan bahwa paspor biru sering kali melambangkan "new world" atau dunia baru seperti Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.

Bagi beberapa negara lainnya, pemilihan warna paspor adalah tentang kepercayaan.

"Banyak negara Islam menggunakan paspor hijau karena pentingnya warna tersebut dalam agama mereka," kata Boghossian.

Hijau dianggap sebagai warna kesukaan Nabi Muhammad dan juga dianggap sebagai "simbol alam dan kehidupan," menurut Christopher Beam dari Slate.

Beam menyatakan bahwa warna ini sangat cocok untuk Islam dan wilayah Timur Tengah. Beberapa negara lain memilih gaya yang mencerminkan karakter dan identitas unik mereka sendiri, seperti bendera.

Ilustrasi tiket pesawat, ilustrasi pasporUNSPLASH/CARDMAPR Ilustrasi tiket pesawat, ilustrasi paspor

Warna paspor merah

Paspor dengan sampul warna merah biasanya dipilih oleh negara-negara Uni Eropa (UE) dan beberapa negara lain yang bergabung, seperti Turki.

Di Amerika Selatan, negara-negara seperti Bolivia, Ekuador, dan Peru juga memilih sampul merah. Warna merah ini sering dipilih oleh negara-negara dengan sejarah komunis di masa lalu.

Warna paspor biru

Negara-negara yang masuk dalam kategori "New World" sering memilih gradasi warna biru untuk sampul paspor mereka.

Contohnya adalah Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Selatan, Kanada, Hongkong, dan beberapa negara di Afrika.

Meskipun biru adalah simbol "New World", tetapi dalam aplikasinya, warna biru hadir dalam beragam gradasi.

Cara bikin paspor untuk pekerja migran Indonesia.iStockphoto/Irfan Setiawan Cara bikin paspor untuk pekerja migran Indonesia.

Warna paspor hijau

Paspor dengan sampul warna hijau sering dikaitkan dengan mayoritas agama di wilayahnya. Banyak negara Islam memilih sampul warna hijau karena pentingnya warna tersebut dalam agama mereka.

Warna hijau adalah warna favorit Nabi Muhammad. Beberapa negara yang memiliki paspor berwarna hijau adalah Arab Saudi, Maroko, dan Pakistan.

Warna paspor hitam

Beberapa negara, seperti di Afrika, memilih sampul paspor berwarna hitam. Seperti Afrika, Botswana, Zambia, Burundi, Angola, dan Malawi termasuk di antaranya.

Warna hitam juga biasanya digunakan untuk paspor diplomatik yang memberikan pemegangnya kekebalan hukum dan kemudahan masuk ke berbagai negara tanpa visa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com