Penanggung Jawab GNI, Jarot Mahendra menyampaikan bahwa kurasi koleksi pameran masih berlangsung, meskipun revitalisasi tengah berjalan.
"Ke depannya kurasi pameran tetap tidak lagi mengedepankan lini masa perkembangan seni rupa Indonesia, melainkan fokus pada tematik koleksi seni rupa yang dimilikinya," tutur Jarot.
Hal tersebut, lanjutnya, akan lebih menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengunjungi GNI.
Baca juga: Libur Lebaran 2024, TMII di Jakarta Akan Gelar 8 Program
Sementara itu, Kurator GNI, Bayu Genia Krishbie menuturkan, pendekatan tematik yang akan diterapkan di Pameran Tetap Koleksi GNI berupa pengelompokkan visual atau subject matter yang muncul dalam tradisi masing-masing karya.
"Tema-tema yang kemudian dirumuskan merentang mulai tradisi potret, lanskap alam, persoalan bentuk, spiritualitas, hingga interkonektivitas manusia pasca globalisasi," kata Bayu.
Tidak hanya itu, tambahnya, koleksi internasional yang dipunyai GNI juga dikurasi kembali.
"Koleksi internasional yang dimiliki GNI juga dikurasi kembali melalui narasi mengenai seni rupa kontemporer selatan yang direpresentasikan oleh karya-karya dari Pameran Seni Rupa Kontemporer Negara-Negara Non-Blok 1995," jelas Bayu.
Untuk diketahui, GNI juga menjadi museum seni rupa modern dan kontemporer, dengan sebanyak 1.898 koleksi karya seni.
Baca juga: Imutnya Satwa Akuatik Anjing Laut di Jakarta Aquarium Safari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram