Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Seni Sambut Peserta Sail Komodo

Kompas.com - 30/07/2013, 17:03 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kemenparekraf, menggelar pasar seni rupa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk menyambut peserta Sail Komodo.

"Pasar seni rupa ini digelar bersama UPT Taman Budaya Nusa Tenggara Timur diawali dengan workshop dan pameran seni rupa yang bertajuk Temu Sambut Sail Komodo 2013 bermaksud untuk pengembangan ruang kreatif para  seniman," kata Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, HM Ahman Sya, di Kupang, Senin (29/7/2013) malam.

Ahman mengharapkan pasar seni rupa itu dikemas juga dalam bentuk Pameran "Potpuri" atau Reposisi Medium dan Lokasi itu bisa menjadi peluang para perupa dari Nusa Tenggara Timur untuk menghadirkan karya berbudaya.

"Pameran lintas media ini, melibatkan seniman-seniman multitalenta yang menggunakan tiga media rupa, yakni lukis, keramik, dan grafis dilaksanakan sejak 29 Juli hingga 3 Agustus 2013 di aula Gereja Kota Kupang (yang ditetapkan sebagai situs cagar budaya)," katanya.

Kegiatan yang dibuka Gubernur NTT Frans Lebu Raya itu, tak hanya melibatkan seniman lokal dari NTT akan tetapi beberapa keramikus dan pegrafis dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

"Sebanyak 30 orang seniman dari Kupang, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta ikut berpartisipasi dalam pameran. Seniman dari Nusa Tenggara Timur terdiri dari 10 pelukis dengan jumlah karya sebanyak 22 buah dan enam seniman gerabah dengan jumlah karya yang ditampilkan sebanyak 13 buah," katanya.

Seniman keramik dari luar NTT yaitu berasal dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta berjumlah sembilan orang, sedangkan karya yang dipamerkan berjumlah 20 buah. Seniman grafis sebanyak empat orang, berasal dari Bandung dan Yogyakarta dengan karya yang dipamerkan delapan buah.

"Dengan tampil serentaknya seniman-seniman dengan latar belakang penggunaan media dan lokasi yang berbeda, maka keragaman budaya dan sudut pandang yang menjadi menarik untuk diamati," kata Ahman.

Tampilnya keragaman visual dan bentuk yang kaya sebagai hasil kombinasi dari tiga media yang berbeda, semakin memperkaya variasi dalam pameran itu secara keseluruhan.

"Melalui pameran ini sebagai ajang promosi diharapkan dapat meningkatkan nilai kreatif dan nilai ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejateraan para pelaku kreatif di daerah NTT," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com