Anjungan Indonesia dinilai sebagai salah satu anjungan yang paling menarik perhatian pengunjung dengan mencapai angka tidak kurang 47.000 orang. Keunikan anjungan Indonesia adalah rancangan materi pameran berisi produk dan brosur yang dilengkapi film dan multimedia.
Pengunjung mengakses bahan promosi tersebut dengan menonton film dan mencarinya menggunakan perangkat iPad dan Galaxy tab. Sejumlah pengunjung bahkan memberikan pengalamannya saat memasuki anjungan Indonesia.
Anjungan yang dikelilingi panel 3D bergambar hutan dan keanekaragaman fauna membawa seolah membawa pengunjung tengah berada di hutan belantara Sumatera atau Kalimantan.
Tidak hanya itu, pertunjukan musik tradisional dan budaya Nusantara juga mendapat sambutan meriah pengunjung. Medley lagu daerah seperti “Soleram”, “Injit-injit Semut”, “Sajojo”, dan “Apuse” ditampilkan dengan apik penuh keceriaan oleh kelompok masyarakat Indonesia pimpinan Valentino Malaihollo.
Selain itu, tarian merak dan belibis serta musik tradisional yang dimainkan masyarakat Indonesia yang tinggal di Oslo juga turut meriahkan anjungan Indonesia.
Dengan daya tarik dan atraksi di anjungan Indonesia tersebut maka pengunjung tidak hanya tertarik untuk mulai merencanakan liburannya ke Nusantara tetapi juga menyempatkan diri melihat dan membeli produk kreatif hasil hutan yang dipamerkan.
Dua produk hasil hutan, yaitu kopi arabika mace dari Papua dan cokelat dari Sulawesi Selatan mendapat tempat tersendiri di kalangan pengunjung karena sesuai dengan lidah orang Norwegia. Warga Norwegia sendiri merupakan peminum kopi berkualitas terbanyak nomor dua di dunia dan penggemar cokelat dengan rata-rata 5 kg per tahun per orang.
Dengan konsep tersebut, Indonesia ingin menarik minat wisatawan Norwegia yang identik dengan kecintaannya terhadap alam. Indonesia ingin menunjukkan kepada publik Norwegia bahwa mereka dapat mendukung pelestarian hutan Indonesia melalui konsumsi sustainable non-timber forest product yang dihasilkan masyarakat di Indonesia.
Reiselivemessen merupakan pameran wisata tahunan di Norwegia yang diikuti lebih dari 115 negara dengan 600 anjungan. Masing-masing negara mempromosikan beraneka ragam paket wisata dan budayanya. Masyarakat Norwegia adalah pasar wisatawan potensial karena termasuk berpendapatan per kapita tertinggi di dunia dan sering melakukan perjalanan wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.