Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berselancar Arungi Sungai

Kompas.com - 23/06/2014, 13:01 WIB
SUNGAI Ciwidey di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang deras dan berbatu-batu sangat menantang pehobi selancar sungai untuk berselancar di arusnya. Mereka mengandalkan papan selancar sungai atau ”riverboard” untuk beraksi.

Minggu pagi di bulan Juni, sejumlah anggota Indonesian Riverboarding Association berselancar sungai di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sungai Ciwidey merupakan salah satu sungai favorit untuk riverboarding. Mereka menggunakan papan berbentuk seperti perahu mini yang mengapung di permukaan sungai.

”Dengan riverboard, kami melihat sungai dengan cara berbeda. Menyatu dengan air sampai bisa melihat langsung dasar sungai,” kata Agra Trenggana (41), anggota Indonesian Riverboarding Association (IRA).

Mereka mengarungi sungai dengan tumpuan gerakan kaki seperti ketika berenang. Tubuh mereka timbul tenggelam di antara coklat air sungai dan tonjolan batuan. Mereka kemudian melintasi jeram-jeram sungai yang arusnya sangat deras. Sering kali, ambil napas saja terasa sulit karena derasnya air.

Orang pertama yang memimpin pengarungan memegang peran penting untuk membuka jalur aman bagi rekan-rekannya. Jika ingin sejenak istirahat, mereka tinggal membelokkan tubuh ke arus melingkar atau berlindung di balik bebatuan.

Apabila belum begitu mengenal karakteristik sungai, salah satu peselancar harus terlebih dulu berjalan menyusuri tepian sungai untuk menakar tingkat kesulitan arus yang akan dilalui. Tergolong olahraga ekstrem dengan potensi bahaya cukup tinggi, perselancaran sungai dilakukan minimal oleh dua orang.

Kehati-hatian sangat diperlukan karena karakteristik sungai tak pernah sama. Sebelum nyemplung, Agra menunjukkan batuan besar di tengah sungai yang runtuh akibat hujan pada malam sebelumnya. Akibat runtuhnya batu itu, pola pengarungan kali ini bakal berbeda dengan pengarungan-pengarungan yang telah dilakukan sebelumnya.

Persiapan matang

Di sebuah rumah mungil yang biasa dipakai untuk persiapan sebelum selancar sungai, Agra dan anggota lain, Lasoen (30), Roni (38), dan Rifqi (13), berganti kostum. Mereka mengenakan wet suit yang biasanya dipakai untuk olahraga air seperti menyelam. Dengan wet suit yang menempel di tubuh ini, suhu tubuh bisa terjaga tetap hangat sehingga tidak kedinginan.

Sebagai pelengkap, mereka memakai fin atau kaki katak, jaket pelampung, pelindung siku dan lutut, serta helm pelindung kepala. Beragam alat pelindung tubuh mutlak dibutuhkan agar tubuh tak terluka akibat terantuk batu. Demi keselamatan di air pula, pencinta riverboarding wajib bisa berenang sehingga dengan mudah menyelamatkan diri dalam kondisi darurat.

Kemampuan berenang juga mutlak dibutuhkan karena papan selancar berbahan spons ini lebih berfungsi untuk mengangkat tubuh peselancar lebih ke atas sekaligus berfungsi sebagai tameng. Beragam merek riverboard ada di pasaran. Selain papan selancar impor dari Amerika Serikat atau Afrika Selatan, riverboard buatan tangan juga dijual dari produsen di Bandung atau Surabaya. Ketika pertama kali mulai berselancar sungai dibutuhkan modal awal sekitar Rp 5 juta untuk membeli beragam perlengkapan, termasuk papan selancar sungai seharga Rp 2,5 juta.

KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN Anggota Indonesian Riverboarding Association, Agra Trenggana (41), Lasoen (30), Roni (38), dan Rifqi (13) berselancar sungai di Ciwidey. Sungai Ciwidey merupakan satu dari banyak sungai yang biasa mereka arungi dengan riverboard.
Waktu paling tepat untuk memulai selancar sungai adalah pagi hari. Pada saat mentari masih belum begitu terik, pengarungan sungai terasa lebih menyenangkan. Segarnya udara berpadu dengan dinginnya air sungai. Peselancar sungai bisa menikmati pengarungan yang menyenangkan selama dua jam pertama dengan jarak tempuh sekitar 6-12 kilometer.

Perhitungan matang ketika berselancar sungai pun dibutuhkan karena hobi ini tergolong olahraga ekstrem. Dibandingkan arung jeram, misalnya, tingkat kesulitan selancar air tergolong lebih abstrak. Peselancar sungai bisa melewati aliran tenang di grade satu hingga grade tersulit seperti air terjun.

”Pernah kebentur batu, sebulan kaki enggak bisa ditekuk. Pernah pula hampir celaka karena terlalu percaya pada orang yang mengantar berselancar. Kehati-hatian itu yang utama,” kata Agra.

Bikin ketagihan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com