Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Mulai Lirik Kain Tenun Baduy

Kompas.com - 29/10/2014, 19:41 WIB
LEBAK, KOMPAS.com - Wisatawan melirik kain tenun Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, karena memiliki nilai seni tradisional dan warnanya berbeda dengan tenun lain di tanah air. "Kami merasa kewalahan permintaan wisatawan untuk membeli tenun Baduy cukup banyak," kata Meti, seorang perajin Baduy warga Kadu Ketug, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Senin (27/10/2014).

Menurut Meti, selama ini wisatawan yang berkunjung dari berbagai daerah yang melakukan perjalanan wisata budaya di kawasan Baduy mereka tertarik kain Baduy. Wisatawan domestik yang datang ke sini ingin mengetahui kehidupan warga Baduy. Bahkan, banyak juga wisatawan membeli produk kerajinan Baduy dengan jumlah banyak. "Pengunjung membeli kain tenun Baduy untuk dijadikan kenang-kenangan dengan alasan tradisional juga memiliki nilai seni," katanya.

Benang bahan baku kain tenunan didatangkan dari Majalaya Bandung, Jawa Barat. Kerajinan kain tenunan dikerjakan kaum perempuan dengan peralatan secara manual manual.

Biasanya, lanjut Meti, untuk mengerjakan kain dengan ukuran 3x2 meter persegi bisa dikerjakan selama sepekan.

Pengerjaan kain tenun sambil duduk di balai-balai rumah yang terbuat dari dinding bambu dan atap rumbia. "Kami sangat terbantu pendapatan ekonomi keluarga dengan kerajinan kain Baduy itu," katanya.

Salah seorang perajin warga Baduy Luar, Jali, mengaku selama ini permintaan kain dan batik Baduy meningkat sehingga wisatawan domistik dari luar daerah setiap hari datang ke perkampungan Baduy.

Harga kain tenun dan pakaian batik Baduy tergantung kualitas mulai Rp 70.000 sampai Rp 350.000. "Kini banyak wisatawan domestik semakin mencintai produk Baduy," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, pihaknya terus melakukan pembinaan diversifikasi produk kerajinan tenun dan batik Baduy. Saat ini, tercatat 50 perajin tenun dan batik Baduy terus dikembangkan karena dapat menumbuhkan ekonomi lokal.

Pemerintah daerah juga memperkenalkan tenunan hasil karya perajin Baduy pada pameran-pameran pembangunan yang diselenggarakan di Banten maupun DKI Jakarta.

Sebab kain tenun Baduy memiliki nilai tradisional dan hasil produk dalam negeri. Bahkan, sekarang produk kain dan batik Baduy sudah banyak dipakai oleh pegawai negeri sipil (PNS) remaja, usia lanjut dan siswa sekolah.

Mereka berbusana pakaian batik Baduy itu, selain digunakan untuk sehari-hari juga undangan. "Kami optimistis produk tenun Baduy itu bisa mendunia karena kualitasnya cukup bagus dan unik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com