Penampilan Sulianto memang beda dibandingkan dengan peserta lain yang mengikuti lomba ketinting yang digelar PT Sumber Kharisma Persada (SKP) dan PT Citra Narada Lestari (CNL), anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk, Minggu (15/2/2015) di dermaga PT SKP, Desa Peridan, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Selain nelayan, Sulianto juga salah satu anggota tim Benoa Pendopo Sejahtera (BPS) yang rutin mengikuti acara lomba ketinting. "Kalau di Tenggarong (Kabupaten Kutai Kartanegara) rutin digelar lomba ketinting. Di sini (dermaga PT KSP) baru pertama kali," katanya.
Tercatat sebanyak 35 peserta mengikuti lomba perahu ketinting setelah sehari sebelumnya (Sabtu, 14/2/2015), PT SKP dan PT CNL yang memiliki areal perkebunan kelapa sawit seluas 8.630 ha ini menggelar lomba sumpit. Lomba ketinting yang diikuti warga se Kecamatan Sangkulirang tersebut dibagi dalam tiga kategori yakni kelas 6 PK standar, kelas 6 PK sport dan kelas bebas.
Syahril dan Rusli, warga Desa Mandu Pantai Sejahtera terlihat gembira bisa menyaksikan lomba ketinting. "Di sini baru pertama kali diadakan lomba. Kalau di tempat lain sudah sering," kata Rusli. "Kekuatan mesinnya cuma 6 PK, tapi mesinnya sudah dimodifikasi sehingga larinya kencang," sambung Syahril.
Fenny A Sofyan, Public Relation PT Astra Agro Lestari Tbk mengatakan lomba sumpit dan ketinting yang digagas PT SKP dan PT NCL bertujuan untuk mempertahankan tradisi yang turun temurun dilakukan di Pulau Kalimantan. Apalagi wisatawan yang datang ke Kalimantan pastinya akan mencari hal-hal unik yang ada di daerah ini. "Dengan semakin seringnya dilakukan lomba sumpit dan ketinting, diharapkan semakin banyak wisatawan berlibur ke Kalimantan," katanya.
Lomba ketinting pun siap-siap dimulai. Penonton mulai menyemut di bibir dermaga. Nyoman Sukram memegang bendera dan mengambil ancang-ancang. "Siap! Tiga, dua, satu. Mulai!" teriak panitia lewat pengeras suara. Bendera pun dikibaskan Nyoman. Lima peserta pertama lomba ketinting langsung melesat melaju membelah ombak di perairan Sangkulirang. Perahu ketinting yang ramping itu seperti terbanting-banting mendapat dorongan mesin berkekuatan 6 PK diiringi raungan mesin yang memekakkan telinga. Yang tak kalah seru adalah pengemudinya dengan gesit dan lincah mengatur keseimbangan badan agar perahu tetap lurus dan melaju kencang.
Kelas sport diperuntukkan buat peserta yang kerap mengikuti lomba ketinting. Mereka bukan sembarang peserta dan mesin yang digunakan pun sudah dimodifikasi. Fisik mereka sudah teruji dibanting-banting ombak dan terampil mengemudikan perahunya. Kini, selain tetap digunakan sebagai alat transportasi, perahu terbukti sudah menjadi sarana penghibur warga di bumi Borneo melalui lomba ketinting...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.