Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belalang Goreng ala Gunungkidul, Gurihnya Mirip Udang Goreng...

Kompas.com - 17/08/2015, 10:31 WIB
GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Berburu kuliner saat ini menjadi hal wajib bagi wisatawan yang mendatangai sebuah daerah. Jika anda sedang berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, jangan lewatkan untuk mencoba belalang goreng.

Rasanya yang gurih dan renyah, membuat banyak orang ketagihan dengan belalang goreng. Mungkin di daerah lain, belalang bukanlah hewan yang lazim untuk diolah menjadi sebuah makanan yang lezat.

Tetapi bagi masyarakat Gunungkidul belalang telah lama dijadikan lauk makan. Belalang adalah hewan yang kaya akan protein. Sebagian besar orang yang pernah mencicipi belalang goreng mengatakan bahwa rasa belalang hampir mirip dengan rasa udang.

Belalang yang diolah adalah jenis belalang kayu. Belalang ini banyak hidup di dahan pohon jati dan semak yang banyak tumbuh di kawasan Gunungkidul.

Panganan ini banyak ditemui di beberapa titik di Gunungkidul, terlebih di ruas jalan yang menuju obyek wisata.

Sri Subaryanti, salah satu penjaja belalang goreng yang berjulan di ruas jalan Wonosari-Tepus menyatakan, ada dua pilihan rasa yang lazim ditawarkan untuk olahan belalang goreng ini. "Biasanya ada rasa gurih dan pedas manis," ujarnya.

Bumbu yang digunakan untuk menggoreng belalang cukup sederhana, yakni bawang putih, tumbar, garam. Untuk rasa pedas manis ditambahkan cabai. Sebelum digoreng, belalang harus dibersihkan dari kotoran yang ada di dalam tubuh belalang.

Setelah itu belalang digoreng hingga kering, kemudian dimasak bersama bumbu cabai untuk rasa belalang yang pedas manis. Seluruh bagian tubuh belalang bisa dinikmati, termasuk kepala dan kakinya.

TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI Penjual belalang goreng di Gunungkidul, DI Yogyakarta, menawarkan tiga varian rasa yakni pedas, gurih dan manis
"Biasanya belalang akan banyak pada musim penghujan. Di musim kemarau susah untuk cari belalang. Karena jumlahnya yang sedikit, pada musim kemarau, saya harus beli satu ekor belalang seharga seribu rupiah per ekornya dari para pencari belalang. Jika musim hujan 3 ekor belalang harganya hanya seribu rupiah," ungkapnya.

Sri Subaryati dan ratusan penjual belalang goreng lainya menjual panganan ini dalam kemasan toples dan dalam kemasan plastik. Di musim kemarau, satu topeles belalang dihargai Rp 30 ribu, jika musim hujan harganya Rp 20 ribu.

Olahan belalang goreng ini bisa bertahan hingga satu bulan, sehingga cocok menjadi oleh-oleh jika sehabis berkunjung ke Gunungkidul. Selain nikmat dimakan begitu saja, belalang goreng juga nikmat dimakan bersama nasi putih hangat dan sambal.

Bagi yang memiliki alergi terhadap makanan yang berprotein tinggi sebaiknya berhati-hati saat menikmati makanan yang satu ini. Karena tidak sedikit orang yang alergi setelah mengonsumsi belalang. (Hamim Thohari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com