Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Willem Sigar Mulai Daki Gunung Pertama di Jawa Tengah

Kompas.com - 14/05/2016, 16:14 WIB
Wahyu Adityo Prodjo, Sri Anindiati Nursastri

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com - Usai turun dari Gunung Lawu di Jawa Timur pukul 09.00 WIB, pendaki maraton gunung Willem Sigar Tasiam langsung mendaki Merbabu Sabtu (14/5/2016) siang ini.
 
Merbabu menjadi gunung pertama di Jawa Tengah yang didaki Willem dalam ekspedisi “Jelajah Tanpa Batas” dengan misi mendaki 50 gunung dalam 40 hari.
 
Wartawan Kompas.com Wahyu Adityo Prodjo melaporkan bahwa Willem mendaki Gunung Merbabu lewat jalur Selo, yang terletak di Dusun Genting, Desa Palu Batang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
 
Willem mulai mendaki pukul 12.45 WIB. Normalnya, butuh 6 jam bagi pendaki awam untuk sampai di puncak Gunung Merbabu. Namun Willem mengestimasi, dalam 6 jam ia akan kembali tiba di basecamp pendakian yakni Selo.
 
Dengan begitu, diperkirakan Willem akan tiba di Selo sekitar pukul 18.30 WIB atau selepas maghrib waktu setempat.
 
Gunung Merbabu terletak bersebelahan dengan Gunung Merapi. Menurut etimologi, Merbabu berasal dari gabungan kata ‘meru’ (gunung) dan ‘abu’ (abu). Puncak Merbabu berada di ketinggian 3.145 mdpl.
 
Sebelumnya, Willam Sigar melakukan pendakian secara maraton mulai dari Nusa Tenggara Timur. Misinya adalah menyelesaikan 50 gunung dalam 40 hari, terhitung sejak Selasa (26/4/2016).
 
Perjalanan darat dilanjutkan dengan menyeberang ke Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat untuk mendaki gunung-gunung di provinsi tersebut. Lalu berlanjut ke gunung-gunung di Pulau Bali. Kelar di Bali, Willem mendaki gunung-gunung di Pulau Jawa.
 
Ikuti kisah perjalanan pelari Willem Sigar di liputan khusus Kompas.com pada laman "Ekspedisi Alam Liar - 50 Gunung 40 Hari". Tim Kompas.com akan mengikuti perjalanan Willem mendaki 50 gunung secara lari maraton dalam 40 hari. 
 
Perjalanan menuju kaki gunung ditempuh dengan jalan darat menggunakan mobil Nissan All New Navara. Ekspedisi ini juga didukung oleh Pertamina dan Eiger.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com