Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Pengulas Wisata Bahari Ini Cocok untuk "Traveler"

Kompas.com - 27/03/2017, 23:06 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KALABAHI, KOMPAS.com - WWF Indonesia baru-baru ini meluncurkan aplikasi Marine Buddies. Dengan aplikasi ini, wisatawan bisa memberikan penilaian terhadap lokasi wisata bahari di Indonesia.

"Kami mengajak teman-teman untuk mengenal, mengunjungi, dan mengawasi kawasan wisata bahari, mau memberi penilaian dari kawasan tersebut. Wilayah konservasi banyak menjadi pariwisata dunia, karena jalur terumbu karang yang dilindungi," kata Marine and Fisheries Campaign Coordinator WWF Indonesia, Dwi Aryo Tjiptohandono sebelum melakukan uji coba aplikasi Marine Buddies di Pulau Kepa, Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu (22/3/2017).

KompasTravel berkesempatan menjajal aplikasi Marine Buddies setelah melakukan snorkeling atau selam dangkal di perairan Pulau Ternate dan Pulau Kepa di Alor. Cara menggunakan aplikasi ini cukup mudah. Untuk awal, wisatawan dapat mengunduh aplikasi Marine Buddies lewat Playstore di android.

Ketika masuk aplikasi Marine Buddies, pengguna akan diberi empat tombol pilihan yakni kawasan konservasi bahari, berita, penilaian, dan laporkan. Masing-masing pilihan memiliki fungsi yang berbeda. Seperti tombol pilihan konservasi bahari memuat ragam wilayah konservasi bahari di Indonesia, lengkap dengan penjelasan habitat ikonik, luas kawasan, dan jenis kawasan.

Hal ini memungkinkan wisatawan untuk memiliki informasi yang mumpuni di tempat yang akan dikunjungi. Tercantum pula peta kawasan konservasi daerah wisata tersebut.

Total ada 32 wilayah konservasi laut yang dimuat di aplikasi Marine Buddies. Kemudian pada pilihan berita, memuat berita dan tips terkait wilayah konservasi laut tersebut.

Pilihan ketiga adalah penilaian. Wisatawan dapat memberi nilai lewat kegiatan yang dilaksanakan di wilayah konservasi, apakah itu menyelam atau hanya sekedar berwisata di wilayah konservasi.

Penilaian akan tersinkronisasi dengan GPS, sehingga akan langsung muncul wilayah konservasi tempat pengguna Marine Buddies berada.

Uniknya dari penilaian di Marine Buddies ini, wisatawan akan diberi pertanyaan tentang kondisi wilayah konservasi dan diminta memberi ulasan terhadap jenis ikan yang dilihat saat menyelam. Penilaian juga memberi informasi yang bermanfaat seperti jenis ikan kepada pengguna aplikasi.

Terakhir adalah pilihan laporkan. Jika wisatawan melihat kondisi atau kegiatan yang berpotensi merusak wilayah konservasi laut.

"Indikator sederhana untuk melihat sebuah wilayah adalah wilayah konservasi dengan melihat adanya petugas atau pengelola, adanya informasi papan wilayah konservasi, adanya patroli, atau adanya program pemberdayaan masyarakat dari pemerintah," kata Aryo.

Namun karena wilayah konservasi laut di Indonesia yang luas dan beberapa faktor lainnya terkadang wilayah konservasi memang tak diketahui oleh wisatawan.

Oleh karena itu, lanjut Aryo, WWF Indonesia akan meneruskan penyampaian informasi atau laporan langsung kepada pemangku kebijakan daerah dan pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com