Menurut dia, peningkatan kualitas SDM pariwisata merupakan kebutuhan mendesak bagi Bali yang mengandalkan bidang pendulang devisa ini. Oleh karena itu, harus ada standar yang jelas bagi pelaku yang bergerak di sektor pariwisata agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan.
"Dari sekian banyak komponen pelaku pariwisata, keberadaan pramuwisata atau guide merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan para wisatawan, sehingga kelompok ini perlu mendapat pembinaan lebih intensif," ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu melihat banyak pramuwisata yang kurang paham dalam menjelaskan sejarah dan budaya Bali.
Terlebih, menurut Pastika, belakangan ini informasi tersebar begitu cepat melalui media online. Untuk itu, Pastika berharap program sertifikasi mampu meningkatkan kualitas para pelaku pariwisata agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
Sementara itu, Gde Pitana menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Gubernur Pastika. Dia mengemukakan, pemerintah saat ini menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan. Sektor ini akan terus digenjot dengan target 20 juta wisman pada tahun 2019.
Menurut Pitana, bebas visa bagi 30 negara merupakan salah satu kebijakan yang diharapkan mampu mendukung pencapaian target ini. Selain itu, peningkatan kualitas layanan dalam dunia kepariwisataan melalui program sertifikasi menjadi bagian penting dalam pembangunan kepariwisataan.
Secara keseluruhan, tahun ini Kementerian Pariwisata akan mensertifikasi 17.600 SDM pariwisata yang difokuskan di tiga kawasan yaitu Bali, Jakarta dan Batam. Dari jumlah tersebut, pemandu wisata akan mendapat porsi paling banyak.
Selain kompetensi serta penguasaan budaya dan sejarah, pembinaan etika juga menjadi variabel dalam proses sertifikasi. "Karena banyak yang sudah terampil, namun kurang dalam etika," ujar Pitana sembari menyebutkan untuk menyukseskan program itu, Kemenpar menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.