Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larut di Ruang Waktu Istana Ratu Inggris

Kompas.com - 04/09/2015, 13:17 WIB
TIDAK ada yang menyangka bahwa Wisma Buckingham yang dibeli oleh Raja George III tahun 1761 akan menjelma menjadi Istana Buckingham. Dengan campur tangan seorang arsitek bernama John Nash, wisma itu dipugar menjadi istana megah dengan 775 ruangan sebagai tempat tinggal sekaligus tempat berkantor para bangsawan Inggris.

Istana Buckingham menjadi tempat bagi Ratu Elizabeth II yang naik takhta sejak tahun 1952 untuk menerima tamu atau menggelar upacara kebangsawanan. Apa yang dilakukan keluarga bangsawan selalu menyedot perhatian rakyat Inggris untuk datang melihat.

Tidak mengherankan jika kesempatan untuk berwisata dengan mengunjungi Istana Buckingham tidak pernah disia-siakan. Peluang yang muncul terjadi setiap musim panas atau sekitar bulan Juli-September, umumnya saat itu ratu sedang tidak ada di istana.

Tiket masuknya terbilang mahal, yakni 20,5 poundsterling per orang, setara dengan Rp 450.000 jika dikonversi dengan mata uang rupiah. Tingginya animo masyarakat membuat tiket masuk cepat habis. Karena itu, tiket harus dipesan melalui dalam jaringan (daring). Kabar baiknya, tiket tersebut bisa digunakan kembali dalam waktu satu tahun.

Saya berkesempatan memiliki tiket tersebut sewaktu berada di London akhir Agustus ini. Bersama rombongan wartawan yang sebelumnya hadir dalam acara Nissan GT Academy, kami berkunjung ke kediaman Ratu Inggris ini.

Panduan suara

Begitu melintasi pagar batu yang memisahkan kompleks Istana Buckingham dengan jalanan kota London, kami langsung berhadapan dengan antrean wisatawan yang berbaris masuk. Secara perlahan mereka maju menuju tempat pemeriksaan keamanan seperti umumnya didapati di bandara. Tas masuk lewat mesin pemindai, begitu pula pemeriksaan badan untuk mengecek jika ada bahan logam yang melekat di tubuh pengunjung.

Yang paling menjengkelkan adalah larangan untuk mengeluarkan kamera ataupun ponsel di dalam istana. Setiap orang akan dipinjami pemandu elektronik berupa perangkat genggam lengkap dengan penyuara di telinga.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO Tiket masuk Istana Buckingham di London, Inggris.
Perangkat tersebut akan memaparkan informasi dalam berbagai bahasa secara audio ataupun gambar beserta video di layar. Menu yang ditampilkan di layar adalah nama ruang-ruang yang dilalui pengunjung.

Cara kerjanya, begitu pengunjung memasuki ruangan tertentu, mereka bisa mengaktifkan rekaman suara dan mendengarkan penjelasan dari narator mengenai sejarah dan informasi menarik dari ruang tersebut. Tidak ketinggalan beberapa informasi pendukung dari karya seni yang dipajang, termasuk kisah di balik beberapa barang yang dipamerkan.

Detail

Pengunjung wisata Istana Buckingham hanya memiliki satu rute untuk berjalan, dimulai dari ruang depan, tangga besar, lorong berisi koleksi karya seni, ruang pertemuan, hingga berakhir di halaman belakang. Setiap memasuki ruangan baru, mereka tinggal membuka menu dan memilih informasi mengenai ruang tersebut.

Terdapat pembatas yang memisahkan pengunjung dengan beberapa pajangan, seperti patung, vas, dan lukisan. Detail yang ada di dinding dan bersebelahan dengan rute jalan pengunjung dilapisi oleh akrilik untuk menghindari kerusakan pada perabot yang kebanyakan disepuh dengan emas.

Koleksi yang ditampilkan adalah barang-barang yang dipergunakan secara langsung oleh Ratu Elizabeth II ataupun pendahulunya. Tidak jarang dipajang foto yang menampilkan aktivitasnya di ruangan tersebut sewaktu menjalankan tugas kenegaraan.

Setiap ruangan memiliki tema yang berbeda, termasuk fungsinya di masa lalu dan dibandingkan dengan masa kini. Menyimak penjelasan dari pemandu elektronik, pengunjung akan mendapatkan informasi sekaligus alasan untuk menyimak sebagian detail ruangan yang disebut seperti ukiran di langit-langit, pemilihan warna ruang, hingga isi lukisan yang dipajang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com