Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arboretum Sumber Brantas Cocok Jadi Destinasi Wisata

Kompas.com - 07/01/2017, 10:38 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kawasan konservasi tanaman langka atau Arboretum Sumber Brantas di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur cocok untuk menjadi tempat wisata.

Letak kawasan yang berada di lereng bukit timur Gunung Anjasmoro dengan ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut itu memiliki pemandangan dan udara yang sejuk dengan rata-rata suhu 10 sampai 20 derajat Celsius.

Melihat potensi itu, Perusahaan Umum Jasa Tirta I sebagai pengelola kawasan seluas kurang lebih 12 hektar itu berencana akan memanfaatkannya sebagai obyek wisata. "Kalau kita tata ke depan ke arah sana," kata Sekretaris Perusahaan Umum Jasa Tirta I Zainal Alim saat mendampingi para menteri yang berkunjung ke lokasi itu, Jumat (6/1/2017).

(BACA: Skybike, Wahana Rekreasi Baru di Kota Malang)

Rencananya, kawasan dengan 3.200 pohon langka yang terdiri dari berbagai jenis itu akan dikonsep sebagai lokasi wisata edukasi. Harapannya, kawasan itu bisa menggugah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Terutama terhadap kawasan konservasi serapan air.

"Master plan pertama bagaimana mengedukasi masyarakat cinta terhadap lingkungan. Yang kita kejar adalah kesadaran masyarakat," kata Zainal Alim.

Selain akan mendapati pepohonan yang rindang, pengunjung juga akan dihadapkan dengan sumber air yang menjadi titik nol Sungai Brantas. Sumber itu berada di tengah-tengah lahan konservasi dengan debit air sebanyak 2,5 liter perdetik. Airnya jernih dan bisa langsung diminum.

KOMPAS.com/ANDI HARTIK Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat berfoto dengan latar salah satu lorong yang ada di Arboretum Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (6/1/2016). Arboretum Sumber Brantas cocok menjadi destinasi wisata.
Sejauh ini, sudah banyak masyarakat yang mendatangi kawasan itu. Tujuan mereka bermacam-macam.

Ada yang melakukan penelitian terhadap berbagai jenis tanaman di sana, ada yang hanya sekadar mencari kesejukan dan ada pula yang menggunakan kawasan itu sebagai lokasi foto pre-wedding.

"Masyarakat sudah banyak ke sini. Terutama untuk melakukan penelitian," jelasnya.

Hanya saja, untuk menjadikan kawasan itu sebagai lokasi wisata edukasi, dibutuhkan konsep yang matang dan terarah. Sebab jika tidak, tanaman langka yang menghuni kawasan itu bisa rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com