Kata Pengendara Ojek Online yang Mengantre di King Mango Thai

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat antrean King Mango Thai di Mal Neo Soho, Jakarta Barat, seakan menguji tekad. Antrean di gerai ini pasti mengular panjang. Butuh waktu yang tak sebentar untuk mendapatkan Big Mango, minuman signature dari King Mango Thai.

KompasTravel mencoba mengantre di King Mango Thai, Selasa (19/9/2017) dan memerlukan waktu 28 menit untuk mendapat segelas Big Mango.

BACA: Berapa Lama Waktu untuk Mengantre King Mango Thai?

Pada akhir pekan, antrean pembeli King Mango Thai disebut-sebut jauh lebih panjang dari hari biasa. Di antara antrean panjang tersebut, ada para pengendara ojek online yang menunggu untuk memesan.

"Saya sudah sering (mengantre di King Mango Thai). Kira-kira lebih dari lima kali beli ini (Big Mango)," kata Hardiansyah (20), salah seorang pengendara ojek online kepada KompasTravel.

Di belakang Hardiansyah, ada pengendara ojek online lain yaitu Abu Sophyan (26). Ia juga mengaku cukup sering mengantre di King Mango Thai.

Keduanya mengaku mengejar target poin dari pesanan makanan online. Pesanan makanan lewat online memiliki poin yang lebih tinggi ketimbang poin jasa lain. Poin tinggi sama dengan bonus uang dengan jumlah yang lebih besar.

Kompas.com/Silvita Agmasari Antrean di King Mango Thai, Selasa (19/9/2017)

Namun bukan berarti menerima pesanan makanan lewat online ini tak berisiko. Tak sedikit pengendara ojek online yang pesanannya dibatalkan. Padahal makanan sudah dibeli, hanya perlu diantar. Kalau begitu tak hanya rugi uang, pengendara ojek online juga mengaku performanya turun yang berimbas lagi ke bonus.

"Untungnya nggak pernah saya. Jaga-jaga menghindari di-cancel, saat terima pesanan saya telfon pemesannya. Mau nggak nunggu lama, kira kira satu jam untuk King Mango Thai ini," kata Abu Sophyan. 

BACA: Yuk Cobain 4 Hidangan Serba Mangga Ini

Hardiansyah mengatakan ia paling lama mengantre di King Mango Thai selama 1,5 jam. Saat itu gerai King Mango Thai baru dibuka, sehingga antusiasme pembeli sangat tinggi.

Dengan perjuangan mengantre cukup lama, baik Hardiansyah maupun Abu Sophyan mengaku tak mengharapkan apa-apa dari pemesan makanan.

"Namanya setiap orang berbeda. Ada yang memang memberi tip karena tahu mengantre lama, ada juga yang tidak. Kita sendiri tidak boleh meminta tip tambahan, itu terserah pemesannya mau ngasih atau tidak," kata Abu Sophyan.

Lantas apakah keduanya pernah mencicipi minuman yang sedang tren tersebut?

"Belum pernah, beliin saja. Ini satu gelasnya Rp 50.000, mahal juga," tambahnya.