Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Tarik Menarik Kuasa "Surga Wisata" di Kuningan Belum Selesai

Kompas.com - 30/12/2017, 07:29 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik bentang alam Kuningan yang luar biasa, ternyata terselip beberapa permasalahan pengelolaan destinasi wisata daerah. Salah satunya ada di perebutan lahan kawasan Gunung Ciremai.

Gunung Ciremai yang merupakan primadona alam di Kuningan, Jawa Barat kian mengeluarkan potensi-potensi wisata cantiknya. Puluhan air terjun, dan bumi perkemahan bersanding apik.

Belum lagi perbukitan, tebing-tebing batuan cantik, desa wisata yang ramah, hingga adanya hewan endemik jadi aset yang diperebutkan di sana. Tak heran Pemerintah Kabupaten, melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata berebut simpati dengan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Semenjak turunnya Ketetapan Menteri Kehutanan nomor 424 tahun 2004, tentang zonasi Kawasan Konservasi Gunung Ciremai, kendali "surga wisata" itu, jatuh ke tangan TNGC. Pemkab Kuningan pun harus rela melepas perlahan lebih dari sembilan destinasi wisata di sana, yang sudah mereka bangun bertahun-tahun.

Baca juga : Pemkab Kuningan Minta Pusat Kembalikan Hak Pengelolaan Tempat Wisata

"Masalahnya karena kewenangan saja, saya rasa itu berlebihan semua lahan Perhutani diserahkan pengelolaannya. Karena di sana kan ada titik-titik wisata yang potensial," ujar Bupati Kuningan, Acep Purnama saat dikunjungi KompasTravel bersama Kementerian Pariwisata di rumah dinasnya, Sabtu (23/12/2017).

Obyek wisata Ikan Dewa di Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.SENDY ADITYA SAPUTRA Obyek wisata Ikan Dewa di Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Merasa Dipersulit

Ia menilai semenjak beralihnya hak pengelolaan tersebut, banyak penurunan yang dialami pariwisata Kabupaten Kuningan. Mulai pendapatan sektor pariwisata turun drastis, harga tiket naik, hingga infrastruktur kurang berkembang.

"Jauh sekali pendapatan kita dari sektor pariwisata turunnya, hak kita untuk mengembangkan juga sangat dipersulit. Kita juga bisa kok melakukan konservasi sambil mengelola wisatanya," ungkap Jaka, Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan, dalam kesempatan yang sama.

Baca juga : Surga Wisata Kuningan di Balik Gunung Ciremai

Menurutnya, untuk memperoleh hak kelola obyek wisata, Pemkab Kuningan kerap merasa dipersulit, baik di tingkat pusat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Koperasi dan Penanaman Modal (BKPM).

Sementara itu, pihak TNGC membenarkan jika ia mengelola lebih dari sembilan kawasan wisata. Bahkan total ada 54 kawasan wisata di 45 desa di Kuningan dan Majalengka, yang masuk ke zonasi TNGC.

"Semua wisata itu di dalam kawasan zona pemanfaatan. Di luar kawasan itu kewenangan pemerintah daerah," kata Mufrizal, PLT Kepala TNGC saat dihubungi KompasTravel, Rabu (27/12/2017).

Objek Wisata Cigugur, Terapi Ikan DewaKOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Objek Wisata Cigugur, Terapi Ikan Dewa

Ingin Fokus pada Ecotourism dan Konservasi

Mufrizal mengatakan, fokus dari destinasi yang dikelola TNGC ialah ke arah konservasi dan ecotourism, bukan mass tourism. Eco tourism yang dimaksud juga melibatkan banyak warga untuk operasionalnya.

"Kita gak perlu banyak pengunjung, tapi eko wisata lah. Pengunjung bisa menikmati ini itu, masyarakat bisa menjual juga," kata Mufrizal kepada KompasTravel.

Ia mengatakan, walaupun eco tourism pihak TNGC mengklaim telah mendatangkan banyak manfaat. Melihat dari data (Penerimaan Negara Bukan Pajak) PNBP yang melebih target tahun 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com