Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Layar Tancap Keliling, dari Masa Kejayaan hingga Jadi Museum

Kompas.com - 15/02/2018, 11:15 WIB
Andi Hartik,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Perlengkapan layar tancap itu masih tertata rapi di ruangan seluas 15 x 8 meter di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang, Rabu (14/2/2018). Jika ada pengunjung yang datang, proyektor layar tancap dinyalakan dengan koleksi film yang ada.

Praktis, suasana akan terbawa ke masa silam. Masa di mana layar tancap masih menjadi idola di tengah masyarakat Indonesia.

Baca juga : Melalui Film, Nama Pulau Sumba Makin Populer

Namun, kejayaan layar tancap telah hilang. Perkembangan teknologi membuat pertunjukan out door itu gulung tikar.

Sejumlah proyektor layar tancap yang ada di Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/2/2018).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Sejumlah proyektor layar tancap yang ada di Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/2/2018).
Hingga akhirnya, Hariadi, seorang pengusaha layar tancap keliling di zamannya menyimpan rapi perlengkapan layar tancap yang sudah tidak terpakai di dalam sebuah ruang. Sekitar satu tahun yang lalu, ruang sederhana itu diberi nama Indonesian Old Cinema Museum. Sebuah museum cinema pertama di Indonesia yang dikelola perseorangan.

Hariadi lantas menceritakan perjalanan dirinya menjadi pengusaha penyedia hiburan layar tancap keliling. Dalam kurun waktu 1977 hingga 1992, Hariadi sebagai penyedia jasa hiburan lacar tancap mengalami puncak kejayaan.

Sebanyak 45 proyektor yang dimilikinya tersebar ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Setiap malam, proyektor itu nyala untuk memberikan hiburan di tengah-tengah masyarakat.

Rata-rata, penonton dalam satu pertunjukan sebanyak 4.000 orang. Tak pelak, Hariadi mendapatkan untung berlimpah. Dalam semalam, ia bisa meraup hasil sebesar Rp 4 juta. Uang sebanyak itu cukup besar di masanya.

"Kita dulu masuk ke pelosok yang tidak pernah di masuki film. Waktu itu emas seharga Rp 20.000 per gram. Saya bisa mendapatkan hasil Rp 4 juta per hari," katanya.

Baca juga : Sensasi Berjalan di Atas Jembatan Payung Kota Malang, Seru Banget!

Hariadi menyebut jasa hiburannya itu dengan Cinedex 14. Cinedex merupakan singkatan dari Cinema Gedex. Sedangkan gedex atau gedek merupakan dinding yang terbuat dari anyaman bambu.

Sejumlah proyektor layar tancap yang ada di Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/2/2018).KOMPAS.com / Andi Hartik Sejumlah proyektor layar tancap yang ada di Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/2/2018).
Biasanya, arena pertunjukan layar tancap miliknya selalu dipagari dengan gedek. Masyarakat yang ingin menonton pertunjukan layar tancap itu dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp 100 hingga Rp 150.

"Waktu itu ramai sekali. Karena juga menjadi ajang pertemuan anak muda," katanya.

Baca juga : Yang Baru di Rangkasbitung Banten, Yuk Main ke Museum Multatuli

Dalam sekali pertunjukan, ia bisa memutar hingga tiga film dengan durasi sekitar 5 jam, mulai dari pukul 19.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Untuk mempromosikan pertunjukan layar tancap tersebut, pihaknya menyiarkannya dengan selebaran dan pengeras suara sembari berkeliling ke perkampungan dan tempat keramaian.

Ada banyak film yang disediakannya. Semuanya adalah film karya dalam negeri. Termasuk film Rhoma Irama, Barry Prima dan Suzana.

Sejumlah proyektor layar tancap yang ada di Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/2/2018).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Sejumlah proyektor layar tancap yang ada di Indonesian Old Cinema Museum di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/2/2018).
Selain menyediakan jasa layar tancap keliling, ia juga menyediakan tontotan bioskop layar tancap tetap yang menjadi lokasi museumnya saat ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com