Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Kopi, Jamu Juga Punya Flavor Wheel

Kompas.com - 19/07/2018, 20:10 WIB
Gaby Bunga Saputra,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jika Anda pencinta kopi, pasti sudah paham betul, kopi memiliki cita rasa berbeda tergantung asal daerah, tanah tempat menanam, dan beberapa hal lainnya. Karakteristik inilah yang terangkum dalam roda rasa atau flavor wheel.

Namun tahukah Anda, bukan hanya kopi yang punya flavor wheel. Minuman tradisional Indonesia yakni jamu juga punya flavor wheel.

Pemilik Acaraki Jamu di Kawasan Kota Tua, Johan Yuwono menuturkan bahwa jamu memiliki flavor wheel. Interaksi kombinasi antara lidah sebagai indra pengecap dan hidung untuk menghirup aroma dari jamu itu sendiri.

Beras kencur dengan teknik brewing V60.KOMPAS.COM/gaby bunga saputra Beras kencur dengan teknik brewing V60.
Ia bersama tim menciptakan konsep kedai jamu fresh wheel. Ide Jony ini dimulai dari ramainya tren mengulik kopi yang berasal dari Etiopia dan munculah ide untuk mengulik minuman khas Indonesia, jamu.

Ia pun menciptakan kedai jamu dengan konsep manual brewing. Sama seperti kopi dan minuman lainnya, bahan dasar jamu berasal dari tempat-tempat yang berbeda dan tangan yang berbeda akan menghasilkan cita rasa yang berbeda. 

Kopi yang hadir di jamu shop Acaraki ini hadir disajikan menggunakan alat-alat brewing manual seperti V60, French Press, Pour Over (drip), Aeropress, Cold Brew, Tubruk dan masih banyak lagi.

Suasana kedai jamu Acaraki.KOMPAS.COM/gaby bunga saputra Suasana kedai jamu Acaraki.
“Sayangnya jamu yang sering kita kenal seperti jamu gendong dikonsumsi sesudah dingin, jadi aroma dari jamu itu sendiri belum pernah terealisasi dan diapresiasi selain yang memasak jamu itu sendiri. Atau jamu satchet diminum selagi hangat, tetap saja akan kalah dengan jamu tubruk dari segi aroma, dimanapun juga satchet tidak bisa mengimitasi aroma aslinya,” ujar Jony Yuwono, Sabtu (15/7/2018).

Ia pun mengajak muda-mudi Indonesia untuk mulai mengulik minuman warisan leluhur bangsa Indonesia. Jamu bisa menjadi opsi lain untuk minuman dengan teknik barista yang sama namun dengan bahan yang berbeda, yakni dari herbal.

Penyajian jamu dengan berbagai teknik brewing yang kekinian.KOMPAS.COM/gaby bunga saputra Penyajian jamu dengan berbagai teknik brewing yang kekinian.
“Harapannya dengan adanya Acaraki, konsumen bisa menikmati jamu dan lebih menginspirasi bahwa jamu tidak selalu obat tapi juga bisa sebagai minuman yang bisa dieksplorasi lebih jauh lagi sebagai alternatif lain dari kopi dan teh, apa lagi jamu buat kesehatan," ujar Jony kembali.

Untuk menciptakan inovasi minuman ini Jony bersama tim memerlukan waktu kurang lebih empat tahun untuk riset berbagai macam herbal dan teknik brewing untuk jamu. Acaraki Jamu buka setiap harinya mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com