Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Proses Pembuatan Moke Secara Tradisional di Sikka Flores

Kompas.com - 20/05/2019, 06:58 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Moke merupakan minuman tradisional dari pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terbuat dari hasil iris buah dan bunga pohon lontar ataupun enau. Di Pulau Flores, moke adalah minuman khas dan simbol adat, persatuan dalam kehidupan sosial.

Minuman tradisi masyarakat Flores ini pun diproses secara tradisional. Proses itu diwariskan secara turun temurun dan ada sampai sekarang.

Proses pembuatan moke secara tradisional itu lazimnya dilakukan di kebun dan di sekitar rumah dengan menggunakan alat-alat tradisional pula.

Baca juga: Mengenal Moke, Minuman Tradisional dan Simbol Adat di Sikka Flores

Kamis (16/5/2019), saya berkunjung ke Desa Nele Urung, Kecamatan Nele, Kabupaten Sikka bertujuan melihat langsung proses pembuatan moke. Sebelumnya saya mendapat informasi, sebagian besar penduduk di desa itu adalah perajin moke.

Jarak dari kota Maumere ke Desa Nele Urung ini sekitar 9 kilometer. Dalam waktu 10 menit, saya sudah bisa tiba di desa ini.

Di Desa Nele Urung itu, saya menjumpai seorang perajin moke bernama Petrus Citoi. Saya menjumpainya tepat di pondok kecil tempat penyulingan moke.

Baca juga: Tradisi Pemaka di Flores Barat, Acara Penyambutan untuk Tamu Khusus

Di dalam pondok kecil itu, saya dan bapak Petrus berbincang tentang moke dan proses penyulingannya. Sambil berbincang ia menuangkan moke menggunakan tempurung untuk diminum. Biasanya minum kopi, tetapi liputan kali ini memang unik, saya disuguhi moke khas Sikka.

Moke yang sudah disuling ulang di IKM Lontar, Desa Watu Gong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (15/5/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Moke yang sudah disuling ulang di IKM Lontar, Desa Watu Gong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (15/5/2019).
"Saya mengiris lontar dan menyuling moke sejak tahun 1967. Sejak kecil memang kami diajarkan bagaimana membuat moke. Ini sudah menjadi mata pencaharian kami di sini. Setiap hari kami urus moke untuk dijual," ujar Petrus kepada Kompas.com.

Proses Pembuatan Moke

Petrus menjelaskan, moke adalah minuman tradisional di Sikka Flores. Moke itu sarana persatuan. Setiap kali ada ritual adat maupun pesta-pesta, moke selalu menjadi minuman wajib.

Baca juga: Sejarah di Balik Angkernya Danau Koliheret di Sikka Flores

Ia mengatakan, minuman tradsional itu diproses secara tradisional.

Berikut tahap-tahap proses pembuatan moke secara tradisional. Pertama, mengiris mayang dari pohon Lontar untuk menghasilkan nira atau moke putih (tua bura dalam bahasa Sikka). Moke putih itu adalah hasil irisan dari mayang pohon lontar.

Mayang, buah pohon lontar itu diiris menggunakan pisau kecil (ki’at) untuk diambil airnya. Setiap pengambilan air, mayang lontar ini diiris kira-kira 0,5 cm. Tetesan air yang keluar ditampung dengan potongan bambu betung sepanjang 1 meter.

Baca juga: Mengenal Leworok, Kopi Khas Flores Timur yang Kaya Aneka Rasa

Pengambilan dan penampungan air dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Dua kali sehari para petani memanjat pohon lontar untuk mengiris dan menampung tetesan-tetesan air lontar.

Dua kali sehari para petani di Sikka, Flores, memanjat pohon lontar untuk mengiris dan menampung tetesan-tetesan air lontar. Nira atau moke putih itulah yang selanjutnya dimasak dan disuling untuk menjadi moke.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Dua kali sehari para petani di Sikka, Flores, memanjat pohon lontar untuk mengiris dan menampung tetesan-tetesan air lontar. Nira atau moke putih itulah yang selanjutnya dimasak dan disuling untuk menjadi moke.
“Nira atau moke putih itulah yang selanjutnya akan dimasak dan disuling untuk menjadi moke,” jelas Petrus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com