JAKARTA, KOMPAS.com - Virus Corona berdampak ke beberapa lini salah satunya industri perjalanan wisata atau travel agen. Virus ini telah membuat penerbangan dari dan menuju ke China ditutup untuk sementara waktu.
Dua asosiasi travel agen Indonesia pun mengakui adanya penundaan dan pembatalan tiket oleh wisatawan.
Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Pauline Suharno, kini pihaknya fokus membantu proses pembatalan dan refund tiket bagi wisatawan yang akan menuju ke China.
"Sementara ini memang banyak penumpang yang membatalkan penerbangan, perjalanan. Kami memahami kekhawatiran travelers sehingga apa yang bisa kami lakukan sekarang membantu proses pembatalan dan refund sebagai bentuk pelayanan kami kepada pelanggan," kata Pauline ketika dihubungi Kompas.com, Senin (3/2/2020).
Pauline juga menambahkan, adanya virus Corona yang membuat wisatawan Indonesia batal ke China semakin membuat agen perjalanan terpuruk.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Jepang Larang Kunjungan Pelancong dari Provinsi Hubei
"On the other hand, karena sekarang musimnya booking, jualan, membuat kondisi travel agent yang sudah susah menjadi semakin susah," tambahnya.
Selain itu, ia mengatakan terkait ditutupnya akses dari dan ke China membuat ASTINDO akan fokus pada market dan destinasi lainnya.
Terlebih lagi, menurutnya ada beberapa charter flight China yang menjadi incaran di pasaran.
"Dengan banyaknya pembatalan perjalanan ke luar negeri terutama China, belakangan ini ada beberapa charter flight yang sebetulnya cukup laris di pasaran, travel agent fokus di market dan destinasi lainnya," jelasnya.
Pauline mengakui adanya kekhawatiran dari wisatawan untuk pergi khususnya ke Asia. Ia mengatakan upaya beberapa negara yaitu menutup penerbangan khususnya dari dan ke China seharusnya mampu membatasi penyebaran virus Corona ke negara-negara lain di Asia.
Untuk mengantisipasi dampak-dampak tersebut, Pauline menyarankan agar wisatawan nasional pergi ke destinasi wisata domestik. Menurutnya, ini juga bisa menjadi jalan promosi pariwisata Indonesia.
Baca juga: Wabah Virus Corona, 10.000 Wisatawan China Diprediksi Tak Jadi ke Bali
"Untuk menggantikan wisatawan mancanegara yang batal hadir atau planning bepergian outbound, kami harapkan bisa mengalihkan rute mempromosikan destinasi domestik," tambahnya.
Namun diakuinya, harapan tersebut akan berjalan sulit apabila harga tiket pesawat domestik yang relatif mahal.
"Cuma masih agak sulit karena terkendala dengan harga tiket pesawat domestik yang masih mahal," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum 1 Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Budijanto Ardiansyah mengatakan perjalanan outbound juga berkurang dengan adanya virus Corona.