Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi Destinasi Wisata Sesuai Program CHS, Upaya Tarik Wisman Kembali

Kompas.com - 13/06/2020, 21:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M Manuhutu, menuturkan bahwa pemerintah terus berupaya mengembangkan destinasi wisata Indonesia.

Baca juga: Paket In City Activation, Upaya Dorong Pariwisata Domestik

Hal ini merupakan strategi menarik wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia saat perbatasan sudah dibuka kembali.

Odo mengatakan pengembangan destinasi wisata harus terencana dan terstruktur. Seperti pengembangan lima destinasi super prioritas yaitu Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika melalui proram Integrated Tourism Masterplan.

Ia menuturkan bahwa pembangunan terstruktur akan memberi dampak positif, tidak hanya ke ekonomi, tetapi masyarakat dan pelestarian lingkungan.

"Ini pariwisata berkualitas. Ini semua tentang ekonomi inklusif, pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan hidup, dan masyarakat dilibatkan,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/6/2020).

Jika berbicara daya saing pariwisata Indonesia, Odo menuturkan bahwa salah satu kekurangan pariwisata Indonesia adalah dari aspek kebersihan lingkungan.

“Dilihat dari Travel & Tourism Competitiveness Index, salah satu kekurangan Indonesia adalah aspek kebersihan lingkungan. Destinasi kurang dikembangkan dengan baik,” tutur Odo.

World Economic Forum (WEF) mempublikasikan Travel & Tourism Competitiveness Report (TTCR) atau laporan daya saing pariwisata dunia setiap dua tahun sekali. Dalam laporan tersebut, terdapat ukuran dan perbandingan daya saing pariwisata dari berbagai negara di dunia.

Turis asing di sawah berundak Ubud, BaliDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Turis asing di sawah berundak Ubud, Bali

Oleh karena itu, lanjut Odo, program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan kementerian lainnya adalah Clean, Hygiene, dan Safety (CHS).

Menurutnya, pengembangan destinasi wisata sesuai program CHS tersebut adalah agar wisatawan tidak berkunjung hanya satu kali saja ke suatu destinasi wisata.

Harapannya, wisatawan dapat betah dan ingin kembali ke destinasi tersebut.

“Dari Instagram terlihat cantik dan bagus, tapi setelah kunjungan tempatnya jorok, tidak ada kualitas yang bersih,” ujar Odo.

Daya saing pariwisata dunia

Penilaian Travel & Tourism Competitiveness Report (TTCR) terbagi dalam empat subindeks yang terdiri dari 14 pilar serta 90 indikator yang tersebar dalam 14 pilar tersebut.

Pada tahun 2019, secara keseluruhan daya saing pariwisata dunia, peringkat Indonesia berada di posisi ke-40 dari 140 negara.

Indonesia meraih skor 4,3 dari total penilaian pilar-pilar seperti lingkungan bisnis, keamanan, kesehatan dan kebersihan, sumber daya manusia dan lapangan kerja, keberlanjutan lingkungan dan lainnya.

Adapun skala penilaian yaitu 1 untuk terburuk sedangkan angka 7 untuk terbaik. Pilar kesehatan dan higienitas dari pariwisata Indonesia mengalami peningkatan skor dibanding laporan sebelumnya (TTCR 2017). Namun skor untuk pilar ini hanya di angka 4,5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com