Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sumba Identik dengan Tenun? Simak 3 Alasannya

Kompas.com - 19/10/2020, 11:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Pulau Sumba memiliki kebiasaan atau tradisi menenun. Tradisi itu bahkan menjadi daya tarik pariwisata sekaligus mengembangkan perekonomian masyarakat setempat.

Saat pulang dari Sumba, biasanya wisatawan akan membawa oleh-oleh berupa tenun ikat Sumba.

Menurut salah satu pemerhati tenun ikat Sumba Jonathan Hani, wisatawan banyak yang bertanya mengapa tenun ikat Sumba menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat setempat.

"Lalu, kenapa hanya ada di Sumba Timur yang motifnya seperti ini, dan di Sumba Barat tidak?" kata dia saat memandu acara Virtual Heritage "Eksotisme Tenun Sumba" yang diselenggarakan Traval.co, Sabtu (18/10/2020).

Baca juga: Yuk, Virtual Traveling Jelajah 8 Budaya, dari Lasem hingga Sumba

Jonathan pun menjelaskan latar belakang untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, orang tidak bisa memandang tenun ikat hanya karena seninya saja.

Lanjutnya, orang harus juga melihat tenun ikat Sumba dari sisi antropologi. Alasannya, kata dia, karena tenun ikat Sumba merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan.

Lalu, apa alasan orang Sumba menenun? Jelas Jonathan, jawaban tersebut bisa dirujuk dari periode awal orang Sumba pertama kali menenun sekitar tahun 1800-1900an hingga kini.

Menurut dia, ada tiga alasan mengapa masyarakat Sumba menenun di setiap periode yang berbeda. Simak tiga alasannya berikut ini:

1. Tenun bagian dari ritual persembahan syukur kepada Tuhan

Alasan pertama mengapa orang Sumba menenun adalah sebagai bagian dari ritual persembahan syukur kepada Tuhan.

"Jadi bukan nilai seninya, tapi nilai budaya yang paling utama," ujar Jonathan.

Kemudian, motif-motif pada periode tersebut pun juga berbeda dengan periode berikutnya.

Model menggunakan tenun ikat sumba di Bukit Wairinding, Waingapu, Sumba Timur, Kamis (11/07/2019).  Bukit Wairinding menjadi Salah satu daya tarik destinasi wisata di Sumba Timur.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Model menggunakan tenun ikat sumba di Bukit Wairinding, Waingapu, Sumba Timur, Kamis (11/07/2019). Bukit Wairinding menjadi Salah satu daya tarik destinasi wisata di Sumba Timur.

Pada kala itu, masyarakat Sumba menggunakan motif binatang dan motif yang menggambarkan karakteristik orang Sumba pada desain tenun ikatnya.

Ada alasan tersendiri mengapa motif-motif itu yang digunakan. Alasannya, karena masyarakat Sumba menenun untuk menggambarkan karakteristik kebudayaan pada periode tersebut.

Baca juga: Uniknya Magowo Libu Watu, Ritual Tangkap Ikan di Sumba Barat

Contohnya adalah tenun Hinggi Kombu. Hinggi sendiri berasal dari bahasa Sumba yang berarti selembar kain, dan Kombu artinya warna merah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com