Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Petualangan Bisa Dikembangkan di Desa Wisata

Kompas.com - 18/01/2021, 20:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Umum Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Panca R Sarungu mengatakan bahwa sejumlah desa wisata di Indonesia berpotensi untuk dikembangkan wisata petualangannya.

“Kebetulan desa wisata itu ternyata banyak yang punya potensi petualangan, baik itu alami maupun buatan,” kata dia.

Panca menyampaikan pernyataan itu dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Homestay Desa Wisata Gerupuk, Penginapan Terjangkau Saat MotoGP Mandalika

Sebagai contoh, Panca mengatakan bahwa Pekalongan memiliki satu desa yang berpotensi untuk dikembangkan kegiatan wisata arung jeram.

Ada juga Desa Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali yang mengubah saluran air menjadi area kegiatan wisata ATVuntuk pengunjung.

Mengutip Antara, Jumat (19/10/2018), desa yang dilewati Sungai Ayung menawarkan kegiatan wisata yang tidak terlalu memacu adrenalin, seperti ATV, obyek wisata ayunan, arung jeram, dan paint ball.

Baca juga: 6 Resor Mewah di Tepi Sungai Ayung, Bali yang Mendamaikan

Beberapa di antaranya adalah kegiatan wisata kebudayaan yang mencakup kegiatan ritual keagamaan di areal sawah dan Pura Kahyangan Tiga. Ada juga pusat kerajinan perak yang dapat dikunjungi.

Sementara itu, berdasarkan informasi dalam video yang diunggahakun Youtube atas nama Desa Bongkasa Pertiwi pada Kamis (22/2/2018), ada juga kerajinan pengukiran kayu dan lukisan.

Desa wisata yang perlu dijaga

Kendati banyak desa wisata yang berpotensi untuk semakin dikembangkan wisata petualangannya, Panca menegaskan agar usai pengembangan, desa wisata tidak dibiarkan begitu saja dan harus dijaga.

Tangkapan layar dari video profil Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, Senin (18/1/2021).dok. YouTube Desa Bongkasa Pertiwi Tangkapan layar dari video profil Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, Senin (18/1/2021).

Sebagai contoh, Panca menceritakan soal pengalamannya berkunjung ke salah satu desa wisata di Bandung yang menurut ulasan warganet di Google sangat bagus.

Baca juga: 5.312 Desa di Jabar Berpotensi Jadi Desa Wisata, Apa Syaratnya?

“Saya ke sana sebulan lalu ya cukup menyedihkan. Ternyata memang waktu itu banyak stakeholder yang masuk, termasuk peneliti dan universitas. Tapi pas saya lihat, seperti menurun (kualitasnya),” ungkapnya.

Untuk diketahui, saat ini Indonesia memiliki ribuan desa wisata. Bahkan pada 2019, jumlahnya sudah mencapai sekitar 7.275 atau 9,71 persen dari seluruh desa di Indonesia berdasarkan data dalam Antara, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Pasuruan Kembangan Desa Wisata, Salah Satunya Arung Jeram di Sumberrejo

Di Jawa Barat (Jabar) sendiri, pada Oktober 2020, Dinas Pariwisata Provinsi Jabar telah mengklasifikasi 251 desa wisata untuk semakin dikembangkan.

Meski begitu, Kepala Dinas Pariwisata Jabar Deddy Taufik mengatakan bahwa sebanyak 5.312 desa di Jabar berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata jika memenuhi sejumlah klasifikasi, mengutip Kompas.com, Selasa (6/10/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com