Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Klaim Turis Jepang Antusias Datang ke Bali, tapi...

Kompas.com - 15/02/2022, 06:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penerbangan internasional perdana oleh maskapai Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar pada Kamis (03/02/2022) menunjukkan respon positif dari pelaku perjalanan luar negeri dari Jepang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uni memandang, antusiasme tinggi tersebut menjadi pertanda baik bagi penerbangan-penerbangan internasional selanjutnya.

Setelah penerbangan internasional dibuka 4 Februari 2022, penerbangan berikutnya yang telah dilakukan adalah pada 10 Februari 2022.

"Informasi yang telah kami terima penerbangan selanjutnya pada tanggal 10 Februari 2022 mendapat antusiasme baik dari pelaku perjalanan luar negeri Jepang yang akan ke Bali."

Demikian ungkap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (14/02/2022).

Hingga hari ini, tambahnya, penerbangan menggunakan maskapai Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar terjadwal satu kali setiap Kamis, menggunakan pesawat berkapasitas 251 kursi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, untuk minggu berikutnya sudah dipesan sebanyak 100 kursi.

"Maskapai lainnya yang akan mendarat di Bali minggu ini bahkan sudah mendapat 100 booking seat untuk ke Bali tanggal 16 Februari nanti," lanjut Sandiaga.

Baca juga: Apa Itu Warm Up Vacation? Syarat Turis Asing Masuk ke Bali

Evaluasi sistem warm up vacation

Ilustrasi wisatawan yang menjalani warm up vacation di Bali.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi wisatawan yang menjalani warm up vacation di Bali.

Secara umum, Sandiaga mengklaim, uji coba penerbangan internasional Narita - Denpasar baru-baru ini menunjukkan respon positif dari para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) Jepang.

Menurutnya, beberapa aspek yang mendapatkan nilai positif seperti E-visa, Application CTQ process, servis hotel secara keseluruhan, pelayanan staf hotel, skrining kesehatan pada masa kedatangan di bandara, penjemputan bandara, kamar warm up, dan aktivitas selama warm up vacation.

Baca juga: Bali Destinasi Terpopuler Asia dan Keempat Dunia Versi TripAdvisor

Namun, ada beberapa catatan dari para pelaku perjalanan luar negeri, khususnya warga negara jepang.

Beberapa di antaranya adalah harapan agar masa karantina lebih dipersingkat, serta program visa gratis dan visa exemption policy (kebijakan pembebasan visa) dapat dilanjutkan.

Selain itu, terdapat beberapa persoalan, seperti Return Home Policy di Jepang yang masih bersifat fluktuatif, kendala terkait bahasa pada aplikasi PeduliLindungi, serta biaya PCR di Jepang yang relatif lebih mahal.

"Soal visa ini nanti kami beri masukan kepada imigrasi dan Kemenkumham," ujar Sandiaga.

Evaluasi tersebut, ia menambahkan, menjadi tanda bahwa warm up vacation dianggap sebagai program yang baik untuk Bali agar dapat memulihkan ekonomi serta membuka lapangan kerja.

Baca juga: Turis Asing yang ke Bali Boleh Kunjungi Tempat Wisata di Daerah Lain

Tak hanya itu, rata-rata pelaku perjalanan luar negeri dari Jepang menyampaikan bahwa warm up vacation merupakan program yang unik dan inovatif.

"Kami optimis ini jadi kebangkitan untuk ekonomi, sehingga Bali bisa merasakan manfaat meningkatnya ekonomi dan terbukanya lapangan kerja," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com