Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Museum Bahari, Dulunya Gudang Rempah Milik VOC

Kompas.com - 27/06/2023, 15:11 WIB
Sania Mashabi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa Indonesia memiliki museum yang memuat segala macam koleksi bersejarah kebaharian, yakni Museum Bahari.

Lokasinya ada di Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara. Jaraknya dari Kota Tua hanya sekitar 2,8 kilometer atau bisa ditempuh dengan berkendara sekitar 20 menit.

"Sebenarnya ini enggak jauh dari Kota Tua, mungkin kebanyakan masyarakat tahunya hanya disekitaran Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Keramik, Museum BI," kata Kanit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari di pameran Gebyar Wisata Nusantara, (10/6/2023).

Baca juga:

Mis'ari mengatakan, sebenarnya awal mula berdirinya Kota Jakarta dimulai dari area yang kini ditempati Museum Bahari, yakni Sunda Kelapa.

Sebab, saat itu, Sunda Kelapa menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dari seluruh pelosok Indonesia, yang kemudian berkembang ke daerah lain.

"Awal mula Kota Jakarta itu sebenarnya area yang ada Museum Bahari yaitu di Kawasan Sunda Kelapa," ujarnya.

Sejarah Museum Bahari

Mis'ari kemudian bercerita mengenai awal mula berdirinya Museum Bahari. Dulunya, gedung Museum Bahari adalah gudang rempah milik organisasi dagang Belanda yakni VOC.

Bangunan Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara pada zaman duluDok. https://www.mitramuseumjakarta.org/ Bangunan Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara pada zaman dulu

Gedung itu sudah dibangun sejak abad ke-18. Artinya, umur gedung itu sudah lebih dari 300 tahun.

"Jadi, komoditi-komoditi dagang bahan rempah yang datang di Nusantara saat itu dikumpulkannya di Pelabuhan Sunda kelapa dan di mana komoditi barang itu disimpan di gudang yang sekarang menjadi Museum Bahari," tuturnya.

Baca juga:

Adapun gedung itu terdiri dari tiga lantai dan salah satu lantainya pernah digunakan untuk menjemur, mengeringkan rempah sebelum nantinya dikemas dan dan diangkut ke negara lain.

Sementara pada masa penjajahan Jepang, bangunan ini hanya dijadikan tempat menyimpan logistik tentara Jepang seperti senjata dan pangan, seperti dikutip dari Kompas.com.

Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini dialihfungsikan sebagai Museum Bahari, tepatnya pada 7 Juli tahun 1977 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, yakni Ali Sadikin.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com