Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Hari Raya Galungan, Pernah Berhenti Dirayakan Selama 23 Tahun

Kompas.com - 01/08/2023, 18:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Galungan pada esok hari, Rabu (2/8/2023). Hari suci umat Hindu ini diperingati setiap enam bulan sekali berdasarkan penanggalan Saka Bali.

Hari Raya Galungan mempunyai makna yang sangat mendalam bagi umat Hindu. Terdapat sejumlah rangkaian dalam Hari Raya Galungan yang dijalani umat Hindu secara hikmat.

Baca juga:

Fakta Hari Raya Galungan 

Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai Hari Raya Galungan sebagai berikut.

Umat Hindu melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan yang berlangsung di Pura Agung Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/4/2021).KOMPAS.com / AJI YK PUTRA Umat Hindu melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan yang berlangsung di Pura Agung Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (14/4/2021).

1. Apa yang dimaksud dengan Galungan? 

Hari Raya Galungan adalah hari suci umat Hindu yang memperingati terciptanya alam semesta beserta seluruh isinya, seperti dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Pada hari suci Galungan, umat Hindu merayakan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma). Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widi dan dewa atau bhatara sebagai tanda puji syukur serta permohonan untuk keselamatan.

Hari Raya Galungan juga dimaknai untuk memperingati kemenangan Dewa Indra yang mewakili kebaikan, dalam melawan Mayadenawa yang merupakan simbol kejahatan, seperti dikutip dari Kompas.com (8/6/2022).

2. Makna Galungan 

Makna Hari Raya Galungan adalah kemenangan umat manusia dalam mengendalikan dirinya. laman Paruman Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), galungan berasal dari kata galung, artinya perang atau pertarungan.

Sementara, Hari Raya Galungan jatuh pada wuku Dungulan, yang berarti menang. Jadi galungan dan dungulan adalah perang serta menangnya manusia dari godaan para bhuta tiga atau kala tiga.

Pertarungan melawan bhuta tiga tersebut dimulai dari Minggu dungulan sampai Selasa dungulan. Kemudian, puncak kemenangannya diperingati pada Rabu dungulan yakni Hari Raya Galungan.

Adapun, perwujudan bhuta atau kala tersebut adalah hawa nafsu manusia. Menurut kepercayaan umat Hindu, perwujudan hawa nafsu manusia terbagi menjadi tiga kala.

Meliputi, kala amangkutat (nafsu ingin berkuasa), kala dungulan (nafsu ingin merebut milik orang lain), dan kala galungan (nafsu ingin selalu menang dengan melakukan segala cara).

Baca juga:

3. Diperingati dua kali dalam setahun 

Hari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap enam bulan berdasarkan penanggalan Saka Bali, atau setiap 210 hari sekali.

Tepatnya pada Rabu kliwon wuku Dungulan. Oleh sebab itu, Hari Raya Galungan diperingati selama dua kali pada penanggalan masehi.

Sepanjang 2023 ini, Hari Raya Galungan diperingati pada Rabu, 4 Januari 2023 dan Rabu, 2 Agustus 2023.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com