Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Langsung India-Bali Diharapkan Naikkan Kunjungan Wisman 25 Persen

Kompas.com - 23/10/2023, 20:40 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengonfirmasi bahwa dua maskapai penerbangan asal India, yakni Vistara dan Indigo Airlines, akan membuka penerbangan langsung dari India ke Bali.

Hadirnya penerbangan langsung ini, katanya, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal India ke Bali.

Baca juga:

"Saya menargetkan dengan adanya penerbangan langsung (dari India ke Bali), (jumlah kunjungan wisman ke Bali) akan naik 20 sampai 25 persen dari angka yang tadi disebutkan oleh Kadis (Kepala Dinas Pariwisata Bali) pada 2024," kata Menparekraf dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwasata Bali Tjok Bagus Pemayun menyampaikan, jumlah kunjungan wisman asal India ke Bali saat ini mencapai 288.000 kunjungan.

Sebelumnya dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (11/10/2023), angka tersebut merupakan jumlah wisman asal India ke Bali hingga Agustus 2023.

Baca juga: 288.000 Turis Asal India Datang ke Bali hingga Agustus 2023

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.

"India memang pangsa pasar kami yang kedua terbesar setelah Australia, dengan jumlah kunjungan 288.000," kata Tjok.

Ia melanjutkan, dengan adanya penerbangan langsung dari India ke Bali, pihaknya telah menyusun pola perjalanan sebelumnya untuk wisman India ketika berkunjung ke Bali.

Cegah overtourism di Bali

Di samping potensi bertambahnya kunjungan wisman berkat penerbangan langsung dari India ke Bali, Menparekraf juga mengajak Pemerintah Daerah untuk fokus terhadap pariwisata berkualitas dan berkelanjutan guna menghindari terjadinya overtourism.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (11/7/2022), overtourism terjadi ketika aktivitas pariwisata pada waktu tertentu dan di lokasi tertentu telah melebihi ambang batas kapasitas fisik, ekologis, sosial, ekonomi, psikologis, dan politik.

Baca juga:

"Kita tidak ingin Bali akhirnya harus menghadapi dampak negatif dari overtourism. Pj Gubernur Bali (Sang Made Mahendra Jaya) sudah menyampaikan ke saya juga, kita akan fokus pembangunan infrastruktur," jelas Sandiaga.

Pembangunan infrastruktur yang dimaksud meliputi infrastruktur perhubungan, konektivitas, sumber daya manusia, dan desa-desa wisata.

Baca juga: Batik Air Buka Rute Penerbangan Langsung dari Chennai India ke Kualanamu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com