Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mikoshi, Tradisi Arak Arakan Tandu di Jepang

Kompas.com - 19/11/2023, 17:16 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Jepang punya cara unik dalam memeriahkan suatu perayaan, salah satunya dengan melakukan arak-arakan sembari membawa tandu.

Tandu yang diarak tersebut bernilai religi, difungsikan sebagai tunggangan dewa. Orang Jepang menyebutnya Mikoshi.

"Mikoshi secara harfiah artinya kuil yang berjalan," kata koordinator Mikoshi, Ngurah Dwidharma saat ditemui Kompas.com pada acara Jak-Japan Matsuri 2023 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Minggu (19/11/2023).

Baca juga: 7 Tips ke Jak-Japan Matsuri 2023, Bawa Topi atau Payung

Dwi menjelaskan, masyarakat Jepang biasanya melaksanakan festival sebagai bentuk perayaan rasa syukur. Entah itu festival musim panen ataupun festival musim panas.

Masyarakat Jepang, katanya, melaksanakan perayaan tersebut dengan melibatkan para dewa.

Mengingat kuil di Jepang tidak bisa berpindah tempat, maka masyarakat Jepang membuat tandu sebagai pengganti kuil yang bisa berpindah tempat.

"Orang Jepang mau memberi tahu kepada dewa mereka, bahwa sang dewa bisa pindah ke Mikoshi, nanti dibawa keliling festival. Supaya dewa juga bisa merasakan festival, " kata Dwi.

Ia menambahkan, ada beberapa jenis Mikoshi yang digunakan dalam tradisi arak arakan. Ini mulai dari Mikoshi ukuran kecil yang dibawa oleh anak-anak, ukuran sedang dibawa oleh perempuan dan campuran, serta ukuran besar untuk pria dewasa.

Mikoshi,tradisi arak arakan tandu di Jepang, pada saat Jak-Japan Matsuri 2023, Jiexpo Kemayoran, Minggu (19/11/2023). KOMPAS.com/SUCI WULANDARI PUTRI Mikoshi,tradisi arak arakan tandu di Jepang, pada saat Jak-Japan Matsuri 2023, Jiexpo Kemayoran, Minggu (19/11/2023).

Menurut Dwi, Mikoshi yang diarak tergolong berat, yakni lebih dari dua ton untuk ukuran paling besar.

"Rata-rata yang membawa satu tandu terdiri dari 30 sampai 50 orang, kalau tandu ukuran kecil biasanya sekitar 20 orang," ujar Dwi.

Baca juga: 7 Aktivitas di Jak-Japan Matsuri 2023, Belajar Budaya Jepang sampai Nonton Konser

Di Jepang, tandu ukuran kecil umumnya diarak oleh anak-anak karena para orang tua di Jepang memang mendukung sang anak untuk membawa Mikoshi.

Namun, mengingat di Indonesia tradisi Mikoshi tidak banyak dijumpai, maka tandu ukuran kecil juga dibantu untuk diarak oleh beberapa orang dewasa.

"Sebagai orang Indonesia yang ikut acara Mikoshi, saya tidak ada ikut ritualnya. Tapi pada hari pertama saya lihat ada ditaruh sesajen di tengah Mikoshi, seperti buah buahan. Sesajen tersebut ditaruh, dan mereka berdoa sekitar satu sampai dua menit, " katanya.

Baca juga: Tahun 2024, WNI yang Masuk Jepang Wajib Periksa TBC

Dwi menambahkan, khusus acara bertema Jepang yang diadakan di Indonesia, seperti acara Jak-Japan Matsuri ini, Mikoshi yang digunakan asli dan dibawa langsung dari Jepang.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com