Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Kompas.com - 05/12/2023, 09:17 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Jembatan akar yang terbentuk secara alami, tentunya jarang ada dan sulit ditemukan, bahkan di dunia.

Itu karena proses akar pohon untuk menjadi jembatan dan bisa dilewati orang, memerlukan waktu yang sangat lama.

Namun bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, ada jembatan akar yang bisa dijumpai, bahkan dilewati manusia.

Baca juga: 8 Wisata Dekat Jembatan Kretek II Bantul, Bisa Menyusuri Sungai Naik Kano

Lokasi jembatan akar ini juga tidak terlalu jauh dari pusat Kota Yogyakarta dan bisa dikunjungi dengan mudah.

Jembatan akar ini tepatnya berada di Margodadi, Kepanewon atau Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Jarak tempuhnya dari Tugu Jogja adalah sekitar 13,5 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih setengah jam.

Jembatan akar di Yogyakarta

Kompas.com sempat berkunjung langsung ke jembatan akar ini pada Rabu (8/11/2023). Berkunjung pada tengah hari, panasnya matahari tidak terasa karena banyak pepohonan di sekitar jembatan.

Hanya perlu berjalan kaki beberapa menit dari parkir kendaraan, Kompas.com akhirnya sampai di jembatan akar.

Jembatan Akar di Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan Akar di Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).

Tampak jembatan dari akar pohon beringin yang kokoh, sehingga bisa dilalui manusia. Jembatan ini membentang di atas sungai kecil ke arah lahan sawah.

Bentuknya yang unik karena dari akar membuat jembatan ini pas untuk foto estetis. Pengunjung yang datang hampir pasti akan foto-foto di atas jembatan.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam Wisata Sleman buat Liburan Akhir Tahun 

Namun untuk menjaga keawetan jembatan, jumlah orang yang diperbolehkan berdiri di atas jembatan dalam satu waktu hanya lima orang.

Asal-usul jembatan akar di Yogyakarta

Menurut warga setempat yang juga membuka warung di kawasan wisata jembatan akar bernama Sutinah, jembatan itu dulunya merupakan jembatan dari rel bekas kereta lori.

"Warga membuat jembatan sementara dengan meletakkan rel bekas kereta lori untuk menyeberangi sungai ke sawah," kata dia kepada Kompas.com di lokasi, Rabu.

Jembatan Akar di Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan Akar di Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).

Ia melanjutkan, kemudian dibangun jembatan permanen, sehingga warga tidak lagi melewati jembatan sementara itu lagi.

"Setelah lama tidak dilewati warga, akar pohon beringin mulai menyelimuti rel lori. Setelah sekitar lima puluh tahun tidak terjamah, jadi jembatan akar seperti sekarang ini," ujar Sutinah.

Adapun lokasi jembatan akar, sambung dia, dulunya tertutup oleh semak sampai akhirnya ditemukan pemancing dan fotonya diunggah ke media sosial.

Baca juga: 5 Fakta Unik Candi Abang Sleman, Berada di Atas Bukit

Setelahnya, jembatan akar ini ramai dikunjungi pegowes. Tempatnya pun dibersihkan dan kini jadi salah satu tempat wisata di Yogyakarta.

Untuk berkunjung dan berfoto di jembatan akar ini, wisatawan hanya perlu membayar seikhlasnya di semacam kotak amal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com