Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Nataru 2024, Labuan Bajo Antisipasi Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 13/12/2023, 14:09 WIB
Nansianus Taris,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersiap menyambut wisatawan periode Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru). Salah satunya dari sisi antisipasi cuaca ekstrem.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menyampaikan, pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah dan semua stakeholders (pemangku kepentingan) terkait persiapan tersebut.

Baca juga: Pengusaha Hotel di Labuan Bajo Dilarang Caplok Kawasan Pantai

"Memastikan kenyamanan dan keamanan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo perlu didiskusikan bersama terkait dengan kondisi cuaca ekstrem dan langkah mitigasinya. Ini penting agar terciptanya rasa aman dari wisatawan yang datang ke Labuan Bajo saat liburan Nataru," terang Shana, Selasa (12/12/2023).

Wisatawan di Labuan Bajo diimbau tidak berlayar saat cuaca buruk

Ia mengatakan, beberapa hal yang dilakukan terkait persiapan tersebut, salah satunya edukasi wisatawan tentang kemungkinan tidak berlayar apabila cuaca buruk.

Meski tidak bisa berlayar, wisatawan bisa ikut program di darat.

Asosiasi kapal wisata, tambahnya, juga siap memantau perkembangan cuaca bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) serta syahbandar.

Baca juga:

Ilustrasi Labuan Bajo, Flores, NTT.SHUTTERSTOCK/LEE RISAR Ilustrasi Labuan Bajo, Flores, NTT.

Perwakilan BMKG Manggarai Barat, Prabu M mengatakan, BMKG akan mengoptimalkan media sosial guna mengumumkan informasi curah hujan kepada masyarakat.

Citra satelit pun digunakan untuk mendeteksi keadaan cuaca di Labuan Bajo, meski penerapannya kurang optimal.

Baca juga: Wisatawan Semakin Gemar Diving dan Snorkeling di Labuan Bajo

Dengan demikian, ke depannya akan dipasang radar cuaca di Alor, Sumba, dan Labuan Bajo. Diharapkan informasi soal deteksi hujan dan banjir bisa diperoleh dua-tiga hari sebelum kejadian, serta dua-tiga jam informasi soal hujan lebat disertai petir.

"Masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait informasi gelombang, arus dan cuaca melalui kanal maritim.bmkg.go.id/inawis. Salah satunya dapat melihat gelombang satu minggu ke depan," tutur Prabu.

Baca juga:

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com