Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2023, 21:09 WIB
Nansianus Taris,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Labuan Bajo terus berupaya menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia.

Sebab, saat ini destinasi yang berada di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini belum populer di kalangan wisatawan dari Negeri Kangguru, terutama jika dibandingkan dengan Bali.

Baca juga: 9 Wisata Pantai Labuan Bajo NTT, Ada Waecicu dan Long Beach

Padahal, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menyebutkan, lama masa tinggal atau length of stay wisman Australia berkisar antara lima sampai 22 hari. 

"Jadi bisa dibayangkan orang yang datang memang untuk habiskan uang banyak jika ke sini," ujar Shana dalam kegiatan Business Network Wholesaler Australia di Labuan Bajo, Sabtu (16/9/2023).

Salah satu upaya mendatangkan lebih banyak wisman Australia adalah melalui gelaran bertajuk Business Network Wholesaler Australia.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Labuan Bajo, ke Pantai dan Lihat Komodo

Pada kegiatan tersebut, BPOLBF mendatangkan lima wholesaler untuk berdiskusi dengan para pelaku industri pariwisata di Labuan Bajo.

Pra pelaku industri pariwisata tersebut antara lain hotel, kapal wisata, dan operator selam. 

Dengan pertemuan itu, lanjut dia, diharapkan para wholesaler bisa mendesain paket wisata yang cocok dengan selera wisman Australia.

"Kami mendatangkan wholesaler yang middle-up jadi (ada) paket wisatanya bisa lima sampai 22 hari," kata Shana. 

 Baca juga: Wisatawan Semakin Gemar Diving dan Snorkeling di Labuan Bajo

Selain wholesaler, perwakilan media Australia juga ikut datang Labuan Bajo. BPOLBF berharap, mereka dapat menulis artikel tentang pengalaman wisata di Labuan Bajo untuk semakin mengenalkannya kepada khalayak di Australia.

Shana menyebutkan, kegiatan ini sejalan dengan rencana pemerintah membuka penerbangan langsung (direct flight) dari Australi ke Labuan Bajo. 

Penerbangan tersebut rencananya akan dimulai pada 2024.

"Akan didiskusikan dari kota mana akan dilakukan penerbangan tersebut dan kapan momen yang paling pas untuk melakukan hal tersebut," ungkap Shana.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com