Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia Diminta Waspada ke Indonesia Saat Pemilu, Ini Tanggapan Sandiaga

Kompas.com - 13/02/2024, 10:41 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Australia memperingatkan warganya untuk waspada atau berhati-hati apabila hendak berwisata ke Indonesia pada masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa hal ini merupakan sebuah peringatan, bukan larangan.

"Itu standarnya alert, ada imbauan agar mereka berhati-hati, bukan membatalkan kunjungan ke Indonesia," kata Sandiaga di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Pemilu 2024 pada 14 Februari Ditetapkan Jadi Hari Libur Nasional

Justru, lanjutnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal Australia ke Indonesia cenderung meningkat ke Indonesia.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 1 Februari 2024, Australia berada di urutan ke-3 sebagai negara penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia pada Desember 2023.

Jumlah turis asal Australia tersebut adalah sebanyak 135.900 kunjungan. Angka ini naik 11.87 persen dibanding jumlah kedatangan pada periode yang sama tahun 2022.

Baca juga: Jam Buka Dusun Semilir Saat Pemilu, Bisa Mencoblos Dulu Sebelum Datang

"Saya sedang merancang kunjungan ke Australia untuk memastikan momentum ini akan terus berlanjut," kata Sandi.

Mengingat, tambahnya, secara geografis Australia dekat dengan destinasi yang sedang dikembangkan di Indonesia, seperti Lombok dan Labuan Bajo.

Peringatan terhadap warga Australia

Sebelumnya, melalui laman Smart Traveller, Pemerintah Australia menyampaikan peringatan tersebut karena mempertimbangkan kemungkinan terjadinya demonstrasi politik dan protes jelang Pemilu.

"Kemungkinan akan terjadi kemacetan lalu lintas dan terbatasnya akses ke lokasi jika terjadi protes. Hindari protes dan demonstrasi dan pantau media lokal untuk mengetahui perkembangan terkini," papar Pemerintah Australia dikutip dari Smart Traveller, Selasa (13/2/2024).

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.

Menambahkan dari laman Smart Traveller, Pemerintah Australia punya empat tingkatan saran resmi untuk setiap destinasi yang akan dikunjungi oleh penduduknya.

Di antaranya ada level 1 yaitu saran untuk melakukan tindakan pencegahan keselamatan normal. Level 2 yaitu saran untuk berhati-hati, level 3 yaitu saran untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan untuk bepergian, dan level 4 yaitu saran untuk tidak bepergian.

Dalam hal ini, Indonesia masuk ke dalam level 2, yaitu saran untuk berhati-hati sebelum berkunjung ke Indonesia.

Baca juga: Pemilu Bisa Tingkatkan Kunjungan Turis Asing hingga 10.000 Orang

Menyikapi hal ini, pemerintah Australia meminta warganya untuk melakukan riset dan mengambil tindakan pencegahan ekstra di destinasi yang dituju.

Tingkat ini juga dinilai mencerminkan peristiwa yang sedang terjadi, seperti kerusuhan politik atau peningkatan jangka pendek tingkat terorisme domestik di suatu lokasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com