Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Manistutu di Bali, Penghasil Gula Merah

Kompas.com - 23/02/2024, 09:09 WIB
Nuril Laili Azizah,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulau Dewata adalah tempat favorit wisatawan, baik nusantara sampai mancanegara, untuk berlibur.

Selain melihat pantai, pengunjung bisa belajar wisata edukasi dengan datang ke beberapa desa wisatanya, bisa dijadikan ide liburan yang berbeda.

Ajak keluarga atau teman berwisata di Desa Wisata Manistutu, Kabupaten Jembrana, Bali untuk edukasi pembuatan gula merah dan lainnya.

Baca juga: 3 Cara Mencegah Overtourism di Bali Menurut Pengamat Pariwisata

Simak penjelasan selengkapnya mengenai Desa Wisata Manistutu berikut, dikutip dari Jadesta berikut ini:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Generasi Cuan (@gen.cuan)

Daya Tarik Desa Wisata Manistutu

Desa Manistutu mempunyai lahan pertanian yang menghasilkan berbagai macam produk, mulai dari makanan segar sampai olahan.

Produk segar yang dihasilkan antara lain, pisang, kelapa, berbagai jenis rempah-rempah, singkong, talas, dan kakao.

Baca juga: 6 Destinasi Romantis di Dunia untuk Rayakan Valentine 2024, Ada Bali

Kemudian produk olahan dari Desa Manistutu dikenal masyarakat luas adalah gula merah dan gula kelapa Manistutu.

Kolam alami Grobogan Magending di Desa Manistutu Balijadesta.kemenparekraf.go.id Kolam alami Grobogan Magending di Desa Manistutu Bali

Selain lahan pertanian, Desa Manistutu juga menyuguhkan keindahan alam, sungai, dan mata air.

Pengunjung dapat mencoba obyek wisata air terjun Toya Amertha bukit Blulang dan Grobogan Megending, melihat kesenian budaya Mekepung Lampit.

Harga tiket masuk Desa Wisata Manistu

Harga tiket masuk wahana manistutu ini gratis, dikenakan biaya ketika pengunjung akan menikmati wisata edukasi mulai Rp 10.000 sampai Rp 150.000.

Lokasi Desa Wisata Manistutu

Desa Manistutu terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Jarak tempuhnya sekitar 28 kilometer (km) dari Pelabuhan Gilimanuk dengan waktu tempuh kurang-lebih 45 menit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com