Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompetisi Latte Art untuk Bangkitkan Industri Wisata Kopi di Salatiga

Kompas.com - 29/02/2024, 09:03 WIB
Dian Ade Permana,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Puluhan latte artist dari berbagai kedai kopi Jawa Tengah dan Yogyakarta, mengikuti Ngelatte di Senja yang diadakan di Bumi Kayom Resto Kota Salatiga, Rabu (28/2/2024).

Mereka saling beradu kepiawaian meracik kreasi seni dalam secangkir latte. Berbagai ide dan gambar dituangkan di dalam gelas.

Para peserta dinilai secara keseluruhan mulai dari pola latte art yang digambar, teknik yang digunakan, hingga kerapihan, dan kebersihan dalam proses membuatnya.

Seorang peserta dari Solo, Reyhan mengatakan dirinya menjadi barista sudah selama dua tahun.

"Belajarnya otodidak, sembari membuat kopi di tempat bekerja, belajar membuat latte art," ujar Reyhan.

Baca juga:

4 Kafe di Salatiga yang Hits, Bisa untuk Nongkrong Saat Libur Lebaran

Mewahnya Rest Area Km 456 Salatiga, Seperti Mal di Antara 5 Gunung

Dia mengaku fokus di latte art, karena tak hanya menyajikan kopi yang siap dinikmati.

"Jadi tidak hanya nikmat untuk disruput, tapi juga sedap dipandang. Penikmat kopi bisa merasakan kepuasan tersendiri," kata Reyhan.

Sementara Irfan Rizky, Head Trainer Toffin, mengungkapkan kompetisi latte art menggabungkan antara seni meracik kopi dengan seni melukis sehingga menjadi lebih menarik.

"Diharapkan dengan adanya kompetisi ini menjadikan skill barista terus meningkat dan meningkatkan perekonomian melalui bisnis food and beverages di sekitarnya," terangnya.

Para juri menilai barista yang membuat latte art dalam kompetisi Ngelatte di Senja yang diadakan di Bumi Kayom SalatigaKOMPAS.com/Dian Ade Permana Para juri menilai barista yang membuat latte art dalam kompetisi Ngelatte di Senja yang diadakan di Bumi Kayom Salatiga
 
"Kompetisi latte art ini dilaksanakan secara berjenjang, tiap ronde dilaksanakan dengan kesulitan masing-masing, model battle. Penilaiannya meliputi kontras, kesulitan, dan kreativitas," kata Irfan.

Dia mengatakan, kompetisi latte art ini mengedepankan pada penilaian gambar yang dihasilkan oleh barista.

"Fokus ke gambar, karena memang latte art ini menilai hal tersebut. Untuk rasa kopi, tidak masuk ke penilaian," jelasnya.

Roaster Langit Senja Roastery, Dwi Ubur mengatakan even kompetisi Ngelatte di Senja ini akan diadakan secara rutin setiap tiga bulan sekali.

Tujuannya, untuk memperkenalkan potensi kopi dari Kota Salatiga dan memerkaya tujuan wisata kuliner.

"Ini baru tahap awal sehingga bisa menjadi wadah silaturahmi para barista dan pelaku industri kopi, dan kami berharap bisa berkontribusi untuk industri kopi di Salatiga," ucap Dwi.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com