Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

Kompas.com - 24/05/2024, 07:07 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat Singapore Airlines Boeing 777-300ER nomor penerbangan SQ321 rute London-Singapura mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5/2024).

Turbulensi tersebut menyebabkan setidaknya 30 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, turbulensi yang terjadi pada Singapore Airlines ini masuk dalam tingkat ekstrem.

"Menurut saya, Singapore Airlines SQ321 mengalami turbulensi cuaca cerah yang tidak terdeteksi," ujar Alvin saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Sebelumnya, Alvin menjelaskan kategori turbulensi pesawat, yakni ringan, moderat, dan ekstrem.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Turbulensi ringan pada pesawat menyebabkan sedikit guncangan, sementara turbulensi moderat bisa membuat guncangan lebih kencang yang menyebabkan sulit berjalan di dalam pesawat.

Selanjutnya, ada tipe turbulensi hebat yang menyebabkan guncangan keras dan membuat penumpang tidak mungkin lagi berjalan di dalam pesawat.

Baca juga: Jangan Panik, 4 Hal yang Perlu Diketahui Soal Turbulensi

"Kategori paling berat itu turbulensi ektres saat barang-barang bisa terlempar. Penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman terlempar-lempar juga," jelas Alvin.

Kondisi dalam pesawat Singapore Airlines setelah mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5/2024). Kejadian pada pesawat Singapore Airlines penerbangan London-Singapura itu menyebabkan satu penumpang tewas dan puluhan lainnya terluka. Bangkok Post Kondisi dalam pesawat Singapore Airlines setelah mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5/2024). Kejadian pada pesawat Singapore Airlines penerbangan London-Singapura itu menyebabkan satu penumpang tewas dan puluhan lainnya terluka. 

"Ini yang saya perkirakan terjadi pada Singapore Airline SQ321. Jadi, pilot tidak tahu di depannya itu ada turbulensi," tambah dia.

Menurut Alvin, pilot pesawat Singapura ini tidak memiliki kesempatan untuk memperingatkan awak kawin dan penumpang.

Jenis turbulensi pesawat

Selain levelnya, ada juga jenis turbulensi berdasarkan penyebabnya yang dijelaskan oleh Alvin berikut ini.

Baca juga: 8 Tips Tenangkan Bayi di Pesawat, Jangan Dulu Panik

1. Turbulensi mekanis

Turbulensi mekanis disebabkan oleh angin yang terbentur dengan bangunan maupun pepohonan. Hal ini menyebabkan angin berubah menjadi gelombang.

"Pada umumnya, jenis turbulensi ini dinamakan ground turbulence atau turbulensi permukaan bumi pada elevasi rendah," kata Alvin.

Ilustrasi gunung tertinggi di dunia.iStockphoto/ASKA Ilustrasi gunung tertinggi di dunia.

Gangguan pada pesawat ini juga bisa muncul ketika posisi pesawat berada di dekat gunung. Angin akan berputar mengelilingi gunung dan menyebabkan turbulensi.

Lainnya, Alvin menuturkan, turbulensi bisa terjadi di celah antara dua gunung karena adanya pertemuan angin dari dua arah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com