Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Akhirnya Dievakuasi

Kompas.com - 27/12/2013, 12:23 WIB
SEMARANG, KOMPAS — Setelah tiga hari terjebak di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sebanyak 200 wisatawan akhirnya dievakuasi ke Semarang, Kamis (26/12/2013). Evakuasi itu menggunakan kapal motor penumpang Kartini.

Namun, karena hanya satu kapal yang berlayar, tidak semua wisatawan terangkut dengan kapal itu. Sebanyak 28 wisatawan lainnya terpaksa menggunakan kapal nelayan menuju Jepara.

Pluto Box, wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur, yang ikut terjebak di Karimunjawa, menginformasikan, cuaca memang baik dan bersahabat. Namun, pihak syahbandar baik di Jepara maupun Karimunjawa hanya memperbolehkan KMP Kartini yang boleh berlayar.

Karena hanya satu kapal yang berlayar, Pluto dan sejumlah wisatawan lainnya tidak bisa terangkut. ”Entah sebabnya kenapa, kok, hanya KMP Kartini yang boleh berlayar, padahal wisatawan yang akan balik ke Jepara atau Semarang jumlahnya banyak. Semestinya KMP Muria yang melayari Karimunjawa-Jepara juga diperbolehkan berlayar,” ujar Pluto.

Pluto mengatakan, pihak petugas syahbandar di Karimunjawa memperbolehkan kapal-kapal nelayan berlayar untuk mengangkut para wisatawan yang mau ikut. Agar dapat ikut kapal nelayan, dia harus membayar ongkos sebesar Rp 350.000 sekali pelayaran.

Lama pelayaran kapal nelayan dari Karimunjawa ke Jepara 4-5 jam apabila kondisi terang dan cuacanya bagus. Kapal nelayan yang ditumpangi Pluto dan kawan-kawan berangkat dari Karimunjawa pukul 12.52 dan tiba di Jepara pukul 17.00.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan upaya evakuasi para wisatawan dari Kepulauan Karimunjawa. Mereka sebelumnya terjebak tak bisa kembali ke Jepara atau Semarang karena terhalang cuaca buruk. ”Cuaca buruk itu menyebabkan gelombang laut di perairan Jepara dan perairan Karimunjawa setinggi 2 meter hingga 3,5 meter. Saya sudah meminta Bupati Jepara Ahmad Marzuki untuk terus koordinasi dan memastikan kebutuhan wisatawan tercukupi,” katanya. (WHO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com