"Film 'Cahaya dari Timur' merupakan kesempatan emas mempromosikan Ambon, baik dari aktivitas sosial dan pemerintahan maupun sektor pariwisata," kata Richard di Ambon, Jumat (28/6/2014).
Menurut Richard, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengalokasikan anggaran Rp 1 miliar untuk mempromosikan Ambon mendahului tayangan "Cahaya dari Timur: Beta Maluku" jelang film tersebut diputar kepada penonton umum.
"Hal tersebut merupakan kontrak kerja sama yang dilakukan pemkot dengan pihak sponsor. Tahap awal mereka menawarkan anggaran Rp 3 miliar, tetapi selanjutnya diputuskan Rp 1 miliar," ujarnya.
Richard menyatakan, antusiasme masyarakat di luar Maluku cukup tinggi untuk menyaksikan film tersebut. Bukan saja masyarakat Maluku, tetapi juga komunitas lainnya. "Rata-rata satu hari penonton film "Cahaya dari Timur: Beta Maluku" mencapai 15.000 hingga 16.000 orang se-Indonesia, sedangkan di Kota Ambon setiap hari mencapai 1.500 penonton," katanya.
"Dalam sejarah bioskop 21 Ambon Plaza yang terdiri dari dua studio jumlah penonton film ini lebih banyak dibandingkan film lainnya," katanya.
Richard mengakui, kehadiran musisi Glenn Fredly sebagai produser tidak dipungkiri turut membuat film "Cahaya dari Timur: Beta Maluku" mendapat perhatian yang cukup baik. "Sosok Glenn Fredly sebagai ikon juga sangat membantu, karena dia memiliki hubungan baik dengan media baik sehingga cukup membantu," ujarnya.
Richard berharap, film ini bisa memberikan pencitraan positif kepada Kota Ambon sekaligus menginspirasi perdamaian. "Pesan positif dari film ini kiranya dapat diterima seluruh masyarakat Indonesia, bukan soal konflik sosial tetapi perjuangan dan semangat untuk memajukan daerah ini," tambah Richard Louhenapessy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.